Selasa, 29 Juni 2010

IMANUEL, "ALLAH ROH KUDUS, Mempersiapkan Saya" (I)

( Dengan Pimpinan Roh Kudus, Khotbah ini akan diterbitkan seri & merupakan satu rangkaian dengan "ALLAH ROH KUDUS, Penuhi Saya", serta seri khotbah IMANUEL: "Mempersiapkan Suatu Umat Yang Layak Bagi Tuhan"). Matius 1:23b "....dan mereka akan menamakan Dia "Imanuel" ---- yang berarti: Allah menyertai kita" Kisah 1:9-11 9). "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 10). Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 11). "dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." YESUS, yang pernah datang ke dunia sebagai Juruselamat umat manusia, AKAN SEGERA DATANG KEMBALI, namun bukan sebagai Juruselamat..... Matius 25:31a "apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya ..... Matius 25:32b ".... Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing. YA YESUS AKAN DATANG DALAM KEMULIAAN-NYA UNTUK MENGADAKAN PEMISAHAN. Semua bangsa yang berkumpul dihadapan-Nya akan dipisahkan menjadi dua golongan, & mereka akan menunjukkan dua reaksi yang bertolak belakang. Golongan Pertama, adalah golongan yang : ~ SANGAT BAHAGIA, sebab masuk dalam sukacita besar selamanya di pesta perjamuan kawin Anak Domba Allah. 1. Lima gadis bijaksana yang sudah bersiap sedia menyambut mempelai Laki-Laki-Nya (Matius 25:1-11). 2. Hamba yang rajin & setia menjalankan talenta yang diberikan Tuan-Nya (Matius 25:14-30). Golongan yang kedua, adalah golongan yang : ~ SANGAT SEDIH, KECEWA & SANGAT MENYESAL, sebab tidak dapat bahagian dalam Kerajaan Tuan-Nya, maka menghadapi ratap tangis & kertak gigi selamanya. 1. Lima gadis bodoh yang tidak mempersiapkan diri menyambut mempelai-Nya (=berlaku seenaknya ----> tidak mematutkan dirinya supaya layak padahal dia adalah calon mempelai, lalai mengerjakan hal-hal yang sesungguhnya sangat penting). Sehingga ditolak & tidak boleh masuk pesta (Mat. 25:1-11). 2. Hamba yang malas tidak mau menjalankan talentanya (tidak mau memperhatikan & mengerjakan perintah Tuan-Nya ---> sebab iri hati terhadap talenta / "berkeuntungan" orang lain, juga ada pamrih / memperhitungkan untung ruginya kalau mengerjakan perintah Tuan-Nya, ketika dianggap tidak mau mengerjakannya). Dan malah mengatakan Tuan-Nya sebagai manusia kejam. (Mat. 25:14-30). IMANUEL Yang Terkasih, yang telah naik ke Sorga, benar-benar akan segera datang kembali, menjemput kita yang: sungguh-sungguh mengasihi-Nya & selalu berjaga-jaga = selalu mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya yang sewaktu-waktu, kedatangan-Nya yang tiba-tiba & tidak terduga ... waktunya tidak diketahui ("seperti pencuri"). Wahyu 16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya,..... (= mempersiapkan diri supaya layak). Matius 24:50 "maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya". Tuhan Yesus datang tiba-tiba, secara : ~ Pribadi kepada kita (saat kita dipanggil pulang oleh-Nya). ~ Umum kepada semua orang diseluruh muka bumi pada saat yang bersamaan (kedatangan-Nya yang kedua kalinya ini adalah saat di mana orang-orang suci-Nya yang penuh Roh Kudus masuk kesempurnaan (---> sebab memberi diri untuk selalu taat dipimpin Roh Kudus) akan diangkat masuk dalam kemuliaan-Nya & mengalami tebus tubuh sedangkan orang-orang yang tidak penuh dengan Roh Kudus = tidak ada meterai, tidak masuk dalan kesempurnaan akan ketinggalan & diserahkan kepada anti Kristus). Yang termasuk golongan pertama, golongan orang-orang yang berbahagia adalah orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi-Nya. Orang-orang yang mengasihi-Nya adalah orang-orang yang dengan sukacita & rela hati mau melakukan segala sesuatu yang menjadi kehendak Tuhan (Yohanes 14:15,21). Orang-orang yang mengasihi-Nya pasti akan bersedia menjalankan segala perintah-Nya dengan tidak memperhitungkan untung rugi bagi dirinya sendiri, matanya & hatinya hanya fokus untuk menyenangkan hati Tuhan. Dan mau mengorbankan keinginannya sendiri. Hamba yang baik adalah hamba yang mau mengerjakan semua perintah tuannya = melayani semua yang menjadi keperluan tuannya. Hanya hamba yang baik yang mengasihi Tuhan saja, yang boleh masuk dalam kesukaan tuannya. Tidak semua hamba yang melayaninya boleh masuk kesukaan tuannya, turut / ikut dalam pesta tuannya. Mengapa orang yang melayaninya belum tentu dapat tempat dalam pesta itu?? Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Blessing Family Centre Surabaya

PERCAYA:

P E R C A Y A

(Matius 6:25-34)
Jangan kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. (Matius 6-25)

Masa pension suami saya bukan lagi jauh dimasa depan tapi hanya tiga minggu lagi. Mulanya reaksi saya terhadap perubahan penting dalam hidup kami ini positif semuanya. Kemudian rasa kuatir mulai bercampur dengan rasa sukacita saya. Diantara banyak ketidak pastian yang meresahkan mengenai masa pensiun, yang paling menjadi bayangan yang menakutkan adalah ketidakpastian mengenai keuangan .

Saya membawa kekuatiran ini kepada Allah. Dan Allah menjawab saya antara lain melalui ayat Alkitab diatas. Seperti minyak gosok yang nyaman firman itu meresapi roh saya yang dipenuhi rasa kuatir, dan saya terhibur. Saya tidak tahu apakah ada orang2 yang tua diantara orang banyak yang berkerumun di bukit itu waktu Yesus mengucapkan kata2 itu. Sekiranya ada, apakah mereka pulang dengan besar hati dan dikuatkan dengan harapan baru seperti yang saya rasakan sekarang?

Saya tahu kata2 Tuhan ini berlaku untuk setiap orang. Tetapi untuk orang2 yang memasuki masa pensiun, kata2 ini mempunyai arti yang baru dan khusus.

DOA: Allah pengasih, berkat dan pemeliharaanMu berlaku sepanjang hiidup kami, juga akan terus berlangsung pada masa tua kami. Kiranya saya tidak menyingkirkan dari hidup yang aktif, karena takut kepada ketidakpastian. Tapi sebaliknya, tolonglah saya mempercayai Engkau. Amin

Pemeliharaan Allah kepada kita tak pernah goyah, tetap sama setiap hari sepanjang hidup kita.

Tetaplah berusaha semampu sesuai kemampuan yg ada, Tuhan tdk akan biarkan pintu pintu berkatnya tertutup buat anda!

Sumber : Email


Label: Kasih Bapa, Renungan tentang Iman

Blessing Family Centre Surabaya

Siapakah Sesamaku?

"Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada
kedua hukum ini. " (Marku 12:31)
Sebuah kebenaran
menyentakkan saya pada suatu hari, ketika Tuhan bertanya, "Siapakah
sesamamu?" segera saya
menjawab "Manusia". "Itu
benar, tapi siapakah
sesamamu, manusia? Sudahkah engkau
memperlakukan sesamamu
manusia, sebagaimana
layaknya manusia ?" tanya
Tuhan.
Saya terdiam. Tuhan
memperlihatkan pada saya, sebuah flash back di masa
lalu, mengenai perlakukan
saya terhadap sesama. Slide
yang pertama adalah sebuah
gambaran di mana saya
sedang memandang orang dengan pandangan sinis dan menilai rendah seseorang
hanya karena orang itu tidak
mampu mengerti apa yang saya inginkan dan berbeda suku.
Slide ke-2 adalah ketika saya dengan sengaja
memperalat tenaga orang lain
dengan alasan pelayanan
padahal untuk kepentingan
diri sendiri. Slide yang ke-3
adalah ketika saya dengan
sadar membicarakan
kelemahan orang lain dan dengan sengaja
mempermalukannya di depan
publik. Di tengah-tengah slide yang Tuhan tampilkan, Tuhan
berkata dengan lembut, "Menurutmu, apakah ini yang
dinamakan mengasihi
sesama ?" Saya tertunduk
seraya berkata dalam hati,
" Tidak, Tuhan."
Tuhan membawa saya pada sebuah kebenaran
" Sesamamu manusia adalah
orang-orang yang ada di
sekitar dirimu, orang-orang
yang berbeda pendapat denganmu, orang-orang
yang tidak kamu sukai. karena mereka telah
menyakiti hatimu, orang-
orang yang telah
mempermalukan dan menjatuhkan harga dirimu,
termasuk orang-orang yang
membenci dirimu karena engkau menjadi pengikut-Ku. "
Saudaraku, bagaimana
dengan Anda? Masihkah Anda
merasa bahwa diri Anda lebih
berharga dan lebih hebat dari orang lain karena Anda memiliki kemampuan melebihi kebanyakan orang? Masihkah Anda memandang
orang-orang yang berbeda
dengan Anda seperti sebuah
penyakit menular yang harus
dihindari dan dibuang jauh-jauh?
Masihkah ada belas kasihan
di dalam hatimu bagi jiwa-jiwa yang terhilang dan belum
mengenal kasih Bapa? Atau
jangan-jangan kita bahkan sudah lupa bagaimana
mengasihi karena waktu kita tersita habis oleh pekerjaan dan masalah?
Saudaraku ketahuilah, Tidak
ada seorang pun yang hebat di muka bumi ini, tidak ada
seorangpun yang lebih ahli di muka bumi ini. Semua sama di mata Allah, yang
mengaruniakan keahlian kepadamu dengan maksud,
untuk engkau
mengajarkannya kepada orang-orang yang tidak
memiliki pengertian dan
membuat mereka menjadi maju dan keluar dari
kebodohannya. Allah adalah Allah yang kreatif, tidak ada satupun manusia yang diciptakan
sama. Setiap orang berbeda
dan unik dan Alalh menyukai
perbedaan itu. Allah tidak memandang perbedaan
sebagai sebuah jurang, tapi Allah memandang perbedaan
sebagai suatu simfoni yang
manis bagi alam semesta.
Darah Yesus adalah darah yang dipenuhi oleh belas kasihan akan jiwa-jiwa dan
Yesus memberikan darah itu
secara cuma-cuma kepada
semua orang. Darah Yesus itu sekarang telah ada di dalammu dan darah Yesus
yang memampukan anda untuk mengasihi jiwa-jiwa tanpa batas.
Ketika kita sudah mulai kehilangan belas kasihan
akan jiwa-jiwa, itu artinya
sumber mata air hidup anda sudah kering, terkuras habis oleh kesenangan pribadi dan
pergumulan hidup yang tak
habis-habisnya. Jalan satu-satunya hanya satu yaitu datang, berdiam diri di hadapan Allah dan minta Roh Kudus untuk memenuhkan
kembali hidup anda dengan
kasih-Nya. Setelah itu,
tebarkanlah belas kasihan
yang telah engkau miliki itu,
kepada orang-orang di sekelilingmu terlepas dari
apakah dia layak untuk menerimanya atau tidak.
Berilah dengan tulus dan tanpa pamrih.
Sesamaku, adalah orang-
orang yang bersamanya kita
tidak merasa nyaman tapi kita memilih untuk
menciptakan suasana nyaman. Adalah orang-orang yang telah menyakiti hati kita dan kita memilih untuk
melepaskan pengampunan
kepadanya. Adalah orang-
orang yang menderita dan
kita memilih untuk merangkul
dan membantu mereka untuk
pulih. Adalah orang-orang
yang belum mengenal Allah
dan kita memilih untuk memberitakan kabar
keselamatan itu kepadanya.
Kasih yang sejati, adalah kasih yang memberi dan tidak
menuntut.
Adalah kasih yang "MESKIPUN" dan bukan
"WALAUPUN".
Adalah kasih yang tidak
menunggu waktu tapi mencari waktu.
Adalah kasih yang selalu
tersedia 24 jam di toko swalayan hatimu. (Liesye
Herlyna)
Sumber : http://terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=705%3Asiapakah-sesamaku&catid=51%3Arenungan&Itemid=78 Tuhan Yesus memberkati.

Blessing Family Centre Surabaya

Minggu, 27 Juni 2010

IMANUEL, "KITA MAKAN TUBUH-NYA, DAGING-NYA = FIRMAN-NYA = KITA HIDUP SELAMA-LAMANYA" (2)

Jadi, makan Roti Sorga, itu berarti: a. Memasukkan Firman Tuhan dalam hati kita. Dibaca, diperiksa, direnungkan, & dipikir-pikirkan terus menerus dengan teratur sebagaimana makanan buat rohani kita. Mazmur 1:2 "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam". Siang malam terus memikir-mikirkan Firman Tuhan, artinya setiap waktu & dalam segala segi kehidupan kita, selalu diperiksa dalam terang Firman Tuhan. Apakah cocok / tidak memperkenankan Tuhan / tidak. B. Menghayati / menaatinya. Diturut, dilaksanakan, dipraktekkan & diterapkan dalam hidup sehari-hari. Taat berjalan dalam Roh selalu, yaitu dengan Kuasa Roh Kudus hidup taat menurut Firman Tuhan. Yohanes 13:17 "Jikalau kamu tahu semua ini, maka ber-bahagialah kamu, jika kamu melakukannya". Lukas 11:28 "Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." Dengan demikian kita disucikan & makin lama kita akan bertambah-tambah dalam pengertian tentang hal yang benar!! Dari sinilah kata kunci "TAAT" itu datang. 2. PERJAMUAN SUCI mengapa dalam kisah 2:42 "Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa". Rasul-rasul & orang-orang Kristen mula-mula, taat juga dalam pemecahan roti setiap hari?? Apakah fungsi Perjamuan Suci dalam pertumbuhan iman kita?? Seringkali tidak dimengerti dengan sungguh-sungguh oleh sebahagian gereja-gereja zaman Nuh ini, Mengapa?? Kebanyakkan orang Kristen berpendapat bahwa Perjamuan Suci itu berkat, sehingga mereka yang biasanya "membolos" berbakti, kalau ada Perjamuan Suci berusaha datang, tapi minggu berikutnya tidak. Mereka menganggap & memperlakukan Perjamuan Suci sebagai berkat. Sama seperti orang-orang menganggap air kemenyan dari dukun atau kertas-kertas dengan tulisan-tulisan, jimat-jimat dll, dari rumah berhala. Asal mereka minum atau memakai barang-barang itu mereka mendapat berkat, tidak tergantung dari orangnya. Begitu pula pikiran beberapa orang, asal minum Perjamuan Suci tentu dapat berkat, tak peduli ia anak Tuhan yang hidup betul / hidup dalam dosa, Perjamuan Suci bukan berkat dalam arti yang begitu rendah!! Atau lebih tepat, Perjamuan Suci bukan hanya berkat, Perjamuan Suci itu Berkat atau hukuman tergantung penuh dari si penerima. PERJAMUAN SUCI BERKAT / KUTUK Sering beberapa gereja lupa bahwa kalau kita hidup dalam kedagingan & macam-macam dosa atau pura-pura, makan Perjamuan Suci menjadi suatu hukuman!! I Korintus 11:29 "Karena barangsiapa makan dan minum tanpa (4) mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya". I Korintus 11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. Banyak gereja sudah lebih sering mengadakan Perjamuan Suci, itu baik, tapi harus dengan pengertian yang betul!! Tidakkah ini menjadi salah satu sebab penting yang menyebabkan gereja kurang ada kuasa, kurang ada urapan, kurang karunia-karunia rohani & kurang nyata kegerakan-kegerakan roh?? Bahkan kata Firman Tuhan tidak sedikit yang mati sebab masih berkeras hati simpan dosa, berangan-angan & berencana jahat, tetapi berani lebih sering mengadakan Perjamuan Suci, maka ini berarti menurunkan hukuman Allah atas dirinya sendiri lebih sering!! Mengapa ada gereja-gereja yang tidak mengalami suasana & kuasa yang hidup seperti gereja mula-mula?? Sebab tidak mau bertobat, tidak mau lepaskan dosa, tapi terus minum Perjamuan Suci. Karena mengira Perjamuan Suci "Hanya" berkat. Bukan seringnya Perjamuan Suci yang salah, (bahkan kalau dapat setiap hari zaman rasul-rasul; Kisah 2:42,46). Tapi yang salah ialah karena kita : ~ Tidak mau bertobat ~ Tidak mau melepaskan dosa ~ Tidak mau menurut kehendak Tuhan, melainkan kehendak diri sendiri. ~ Membiarkan kebencian, iri, keinginan uang, kesombongan, peseteruan, kekotoran & macam-macam dosa tinggal dalam hati. Ini mengusir hadirat Allah, mengusir kuasa Allah, mengusir pekerjaan Roh. Apalagi ditambah dengan menurunkan hukuman-hukuman dalam makan Perjamuan Suci dengan tidak berlayak. Kita perlu menginsyafi hal ini & memperbaiki. Kalau makan Perjamuan Suci dengan baik (memperhadapkan diri benar & hidup suci dihadapan Tuhan) kita akan mendapat berkat yang luar biasa. Yohanes 6:54-56 "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Biarlah kita tetap tinggal di dalam Tuhan Yesus. Amin.

Blessing Family Centre Surabaya

IMANUEL, "KITA MAKAN TUBUH-NYA, DAGING-NYA = FIRMAN-NYA = KITA HIDUP SELAMA-LAMANYA" (1)

Matius 1:23b "....dan mereka akan menamakan Dia "Imanuel" ---- yang berarti: Allah menyertai kita". Roh Kudus telah menolong kita untuk belajar tentang Imanuel, Allah menyertai kita, dari beberapa segi. Dan sekarang dengan pertolongan Roh Kudus, kita akan belajar Imanuel dari hal Perjamuan Suci!! Matius 26:26 "Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti,mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Yohanes 6:45-55 "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Yohanes 6:50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan daripadanya, ia tidak akan mati. Yohanes 6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Yohanes 1:14 "... menyatakan bahwa Firman Tuhan telah menjadi Manusia". Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yohanes 1:14 "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran". Firman menjadi manusia, Firman menjadi daging, maka daging-Nya itulah Firman Tuhan. Kalau kita makan daging-Nya = kita "makan" Firman Tuhan, berarti kita memasukkan sesuatu yang Ilahi dalam hidup kita. Dan sesuatu yang Ilahi yang ada di dalam kita ini, berkuasa untuk mengubah hukum-hukum alam. Misalnya: sakit parah, dokter sudah angkat tangan, tapi karena yang Ilahi itu ada di dalam kita, maka perkataan dokter tidak terjadi. Keajaiban terjadi, sakit parah bisa sembuh seketika, karena kuasa Firman, perkataan Ilahi dihidupkan oleh Roh Kudus yang ada di dalam kita, mendatangkan kesembuhan & berbagai-bagai mujizat yang lain. Jadi, kalau kita makan Firman Tuhan, maka yang akan keluar dari dalam hidup kita adalah pribadi Yesus. Yohanes 6:56 "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia". (=Imanuel). Yohanes 15:7 "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya". Ketika makan Perjamuan Suci, kita makan Roti yang Suci. Roti yang Suci, bagi kita berarti 2 hal yaitu: 1. Firman Tuhan. 2. Perjamuan Suci. I. FIRMAN ALLAH Firman Tuhan itu Roti dari Sorga untuk roh kita. Matius 4:4 "Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis : Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Yohanes 6:63 "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup" (=Firman Tuhan) adalah Roh & hidup. Kita manusia terdiri dari (2 Korintus 4:16). ~ Manusia Lahiriah ~ Manusia Rohaniah Kedua bahagian ini untuk hidup, masing-masing membutuhkan makanannya. ~ Manusia Lahiriah Kalau kita berhenti atau kurang makan, kita jadi lemah, mudah diserang & dikalahkan penyakit, akhirnya mati. ~ Manusia Rohaniah Juga untuk manusia rohaniah, kalau kita malas & lalai mengisi hati kita dengan Roti dari Sorga, dengan Firman, mudah dikalahkan dosa. Sekalipun kita sudah dilahirkan kembali, rohani bisa lapar kering & mati. Untuk tetap hidup, bayi tidak saja cukup dilahirkan, tapi mutlak perlu diberi makanan!! Isilah hati kita dengan Firman Tuhan secara teratur & terus menerus bagi yang sibuk harus mengadakan waktu!! Kalau ini dikerjakan hasilnya akan heran!! Kita jadi lebih kuat dari biasanya. Bagaimana dapat begitu? Tidak semua dapat mengerti tentang hal ini tapi kita perlu segera melakukan segera melakukannya & mengalaminya, makan terus Firman Tuhan setiap hari harus diadakan waktu untuk memberi makan manusia rohaniah supaya tidak mati!! Seperti seseorang secara jasmani, tidak perlu menyelidiki lebih dahulu "apa gunanya makan", bagaimana cara kerja makanan di dalam tubuh-Nya, zat mana yang berguna bagi kita, lalu baru mau makan. Jangan tunggu mengerti "apa gunanya makan" lalu baru mau makan!! Nanti kelaparan, sakit & mati!! Sebab itu mengerti apa gunanya makan perlu waktu yang penting adalah makanlah dahulu. Raja Daud berkata: Mazmur 119:11 (TL) "Maka segala Firman-Mu telah kutaruh dalam hatiku (maka roh kenyang, kuat, sehat tidak mudah dikalahkan pencobaan) supaya jangan aku berdosa kepada-Mu". Percayalah!! Maka kita akan mengalaminya. Yohanes 6:48 "Aku" (Firman) inilah Roti Yang Hidup. Jadi, Roti Sorga menunjukan Firman Allah, roti bagi manusia rohaniah kita. Orang yang makan roti ini ia jadi kenyang Roti itu jadi daging & rohaninya akan tumbuh & ia menjadi kuat.

Blessing Family Centre Surabaya

Jumat, 25 Juni 2010

Saat Teduh # 1 : "Mulai Hari ini" ....................... ??? (2)

MASA DEPAN bukan LOTERE,
sesuatu yang bersifat "nasib-nasib'"an, mujur-
mjur"an...
MASA DEPAN bukan sesuatu
yang bisa DIATUR-ATUR oleh orang "pintar" ataupun dirimu sendiri, JIKA TUHAN SUDAH BUKA, MAKA TIDAK
SEORANGPUN BISA MENUTUPNYA dan sebaliknya
JIKA TUHAN SUDAH TUTUP
maka tak seorangpun bisa
membukanya. Kalaupun ada
batu kerikil, ada duri dalam
perjalanan kita mengikut-Nya... bukan berarti kita kehilangan masa depan yang
telah Tuhan rencanakan bagi
kita, dibalik itu semua ada
maksudnya yang indah, supaya kamu selalu
bergantung pada-Nya, tetap
dekat dengan-Nya, dan semakin bertambah kuat
imanmu...
Galatia 3:26-29
-- Sebab kamu
semua adalah
anak-anak Allah
karena iman di
dalam Yesus
Kristus. Karena
kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan
Kristus, Dalam hal
ini tidak ada
orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan,
karena kamu
semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau
kamu adalah milik
Kristus, maka
kamu juga adalah
keturunan
Abraham dan
berhak menerima
janji Allah.
Sobat, apapun keberadaan anda
dan saya saat ini, KITA PUNYA MASA DEPAN CERAH didalam YESUS KRISTUS.
Segala sesuatu Dia ijinkan,
sekalipun tidak selalu
menyenangkan, tidak berarti
kita kehilangan masa depan..
Tuhan tidak pernah berjanji
akan selalu ada "hujan berkat"; Tuhan tidak pernah berjanji bahwa "dalam
perjalanan hidup kita akan
selalu di penuhi oleh tawa dan canda", karena justru lewat "tanah yang kering" dan "tangisan" kita terbentuk
menjadi lebih mengerti kasih
Tuhan bagi kita. Masa depan yang cerah, bukan dinilai dari "awal" kehidupan atau
"pertengahan" TAPI "akhir"
dari perjalanan hidup kita.
Amsal 24:20 berkata; "Karena
tidak ada masa depan bagi
penjahat, pelita orang fasik akan padam."
Lewat pergumulan dan
himpitan hidup, kita
menengadahkan wajah kita untuk memandang Tuhan dan
mengerti akan KASIH Kristus
dalam hidup kita. Dalam Yesus ada masa depan,
mungkin sulit bagi kita untuk
memahaminya tapi Tuhan tidak akan mampu berdusta atas apa yang telah DIA janjikan pada orang yang
berharap pada-Nya dan yang mengasihi Dia.
Are you ready for a new chapter in your life?.. Let go
of the old and move forward
into the blessing God has for you, welcome the changes that God wants to make in
you today, when God had says today, don't changed it into tomorrow.. If your today is not better than yesterday,
spend your today loving God and your tomorrow will exceed your greatest
expectations (Read:1Cor2:9),
Dark clouds--what seems
like trouble ALWAYS brings
blessing of rain. Faith see the clouds emptying
themselves into bountiful fruit.. so Expect!, God plans for nothing to be ordinary.
Jesus pointed to the lilies as
examples of superb beauty ?
they were probably hyacinths, every petal and leaf of utter perfection. In the Kingdom of God, the
extraordinary is so common that it is ordinary. Each person is special, and you
are sooo EXTRAORDINARY!,
you are not an ?average?,
?everyday? kind of person. you are made in the image of God; called to conquer and create. Extraordinary people face extraordinary
difficulties. But, we serve an
extraordinary GOD!.. "See the
different?".. =)
TUHAN MEMBERKATI... <3
Note: My beloved bro and
sist in JC, notes ini
sebenarnya sudah lama
sekali dibuatnya, namun baru
terbit sekarang.. heehee
untuk saat ini ada sekitar
50an "Saat Teduh", jadi
jangan bosen-bosen yaa di
tag notes, seminggu sekali
atau seminggu dua kali aja
kok... =P~ hihihi... okaay...
makasiiih yaa....JLU... =)

Blessing Family Centre Surabaya

Saat Teduh # 1 : "Mulai Hari ini" ....................... ♥♥♥ (1)

Mulai hari ini!, Saya akan
memulai hari dengan berdoa:
"Inilah hari yang
dijadikan TUHAN,
marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita
karenanya !" (Mazmur 118:24)
Mulai hari ini!, Saya akan
berkata: "Segala perkar dapat kutanggung di
dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku. " (Filipi 4:13)
Mulai hari ini!, Saya tidak kuatir akan kebutuhan saya, karena: "Allahku akan
memenuhi segala
keperluanmu menurut
kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus " (Filipi
4:19)
Mulai hari ini!, Saya tidak akan takut, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh
ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan
kekuatan, kasih dan ketertiban".
(2 Timotius 1:7)
Mulai hari ini!, Saya tidak akan bimbang dan kuran beriman, karena, "… tanpa
iman tidak mungkin orang berkenan kepada
Allah. Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus
percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah
memberi upah kepada orang yang sungguh-
sungguh mencari
Dia. "(Ibrani 11.6)
Mulai hari ini!, Saya tida akan lemah karena,
"TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar ?" (Mazmur 27:1b)
Mulai hari ini!, Saya tidak akan kalah karena, "…
dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya.. " (2
Korintus 2:14)
Mulai hari ini!, Saya tidak akan kekurangan hikmat, karena: "… apabila di
antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan
murah hati dan dengan tidak membangkit-
bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. " (Yakobus 1:5)
Mulai hari ini!, Aku tidak merasa terhukum, karena "…. sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di
dalam Kristus
Yesus " (Roma 8:1)
Mulai hari ini!, Saya tidak akan kuatir atau frustasi:
"Serahkanlah segala
kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang
memelihara kamu. " (1
Petrus 5:7)
Mulai hari ini!, Saya tidak akan depresi, karena " … tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru
tiap pagi; besar
kesetiaan-Mu !" (Ratapan 3:22b,
23) Mulai hari ini!, Saya tidak merasa sendirian karena Yesus berkata, "Aku
menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman. " (Matius 28:20b)
Mulai hari ini!, Aku tak akan
kekurangan, " … sebab aku telah belajar
mencukupkan diri dalam segala keadaan. " (Filipi
4:11b)
Mulai hari ini!, Aku tidak merasa tidak berharga
karena "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."
(2 Korintus 5:21) Mulai hari ini!, Aku merasa damai sejahtera "sebab
Allah tidak menghendaki
kekacauan, tetapi damai
sejahtera. " (1 Korintu 14:33)
Mulai hari ini!, Saya tidak merasa gagal, karena .. "dalam semuanya itu
kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. " (Roma 8:37)
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
"Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."
Roma 8:37
Setiap orang pasti ingin
memiliki masa depan yang
baik bahkan penuh dengan
kemenangan. Tetapi dalam
kenyataannya terkadang kita
mungkin mengalami yang
namanya kegagalan, atau
tantangan. Dan hal inilah yang dapat membuat manusia menjadi pesimis serta takut dalam menghadapi masa depannya. Namun sebagai
umat Tuhan kita tidak boleh takut, tetaplah yakin bahwa
Tuhan pasti selalu memberikan yang terbaik
bagi umat-Nya.
Dalam firman Tuhan tertulis
bahwa Tuhan berjanji akan
memberikan masa depa cerah serta penuh
pengharapan (Yeremia 29:11)
Sebab itu kita tidak boleh pesimis, tetaplah maju melangkah bersama Tuhan.
Sebab Yesus adalah sumber
segalanya, dan bersama Yesus kita pasti sanggup
melakukan segala perkara.
Bahkan kita akan selalu dijadikan sebagai pemenang.
Yang kedua serahkan setiap
rencana yang akan kita lakukan kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang lebih tahu akan apa yang akan
terjadi di masa yang akan
datang. Sehingga saat kita
menyerahkan sepenuhnya
pada Tuhan maka semuanya
akan tetap berada dalam
kendali Tuhan. Dengan demikian yakinlah bahwa Tuhan sanggup
menjaga kita dari hal yang tidak baik. Langkah ketiga, jangan pernah putus asa dan jangan pernah menyerah
saat kita mengalami
kegagalan tetaplah maju
karena kegagalan tidak
selamanya membawa hal yang buruk. Jadi mungkin hari ini
kita sempat mengalami
kegagalan namun tetaplah
berusaha bangkitlah dari
kegagalan karena Tuhan
mempunyai rencana yang
indah bagi kita. Bahkan dalam
hidup ini kita tidak boleh
terpengaruh oleh situasi yang ada sebab Tuhan dapat merubah serta memulihkan hidup kita. Berfokuslah selalu pada Tuhan. Yang selalu memberikan pengharapan
bagi kita. Mari, mulai hari ini
tetaplah optimis dalam menjalani masa depan
bersama Tuhan.

Blessing Family Centre Surabaya

MENCIUM AIR KEHIDUPAN.." (AYUB 14:7-9)

Ayub 14:7-9

"Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh. Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu, maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai."

Kitab Ayub mencatat kehidupan orang yang diberkati, namun harus mengalami penderitaan yang hebat bahkan harus kehilangan segala yang menjadi miliknya, hal demikian digambarkan seperti POHON YANG DITEBANG. Mengapa Tuhan menyuruh kita yang mempunyai akal budi harus belajar dari semut, pelanduk, belalang, cicak, atau kambing jantan yang mempunyai karakteristik masing-masing (Amsal 30:24-33) ? supaya kita melihat dan mengerti dengan benar akan Prinsip-prinsip Kehidupan (Life Principles) melalui ciptaan Tuhan.

Demikian halnya dalam kitab Ayub, kita dapat belajar melalui pohon yang ditebang yang memberikan gambaran kehidupan manusia yang ditebang artinya manusia tidak mempunyai harapan lagi, namun Tuhan katakan melalui Kitab Ayub bahwa pohon itu masih mempunyai harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali dan tunasnya tidak berhenti tumbuh, apa kuncinya? Ditegaskan dalam ayat 9 : "maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai." Tuhan berjanji bahwa manusia diciptakan untuk diberkati (Yohanes 10:10b).

Oleh karena itu kita harus mampu mencium dimana ada air kehidupan. Yoh 7:37b-38 - "... Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Artinya Tuhan Yesus adalah air hidup, barangsiapa yang percaya dan datang kepada-Nya maka apa yang diperbuatnya pasti berhasil, ironisnya mengapa tidak semua orang Kristen mengalaminya?

Jangan puas hanya sekedar basah di dekat sumber air, tetapi tertanamlah disana.
Lukas 10:38-42, berbicara tentang dua pribadi yaitu Maria dan Marta yang mempunyai perbedaan didalam cara pandang, sehingga mereka menyambut Yesus dengan cara berbeda, Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Marta mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Hal demikian sering terjadi didalam kehidupan banyak orang.

Apa yang membuat Tuhan membenarkan sikap Maria ?
Maria duduk di kaki Yesus (sumber air Kehidupan), Mazmur 1:3 - Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air; selayaknya dilakukan kita sebagai orang percaya yaitu "TERTANAM", baik didalam keluarga, pelayanan, sekolah atau dunia kerja. Maria mencium sumber air itu.
Tertanam berarti tidak bebas! Memberi diri kita untuk di proses, mau diatur, tidak bisa semau gue dan tidak menjadi pribadi yang independent.

Tiga setengah tahun murid-murid Yesus berjalan bersamaNya dan melihat perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus, namun mereka tidak mengerti ketika Tuhan Yesus berkata : "…. Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan" (Matius 26:2), sehingga ketika Yesus ditangkap, mereka lari ketakutan.

Seperti murid-murid pada waktu itu, kita merasa cukup puas basah saja, meskipun kita hidup dekat sumber air kehidupan namun kita tidak tertanam dalam air kehidupan sehingga kehidupan kita tidak bertumbuh dan berbuah.

Dengar, peka dan mau terlibat/melakukan apa yang menjadi pesan Tuhan hari-hari ini. Niscaya kita akan tertanam, berakar, bertumbuh dan berbuah.

Cium keberadaan sumber air itu, niscaya kita akan mengalami pertumbuhan.

Ditulis oleh : Suryadi K (Forum Anak Panah)
Ringkasan Khotbah : Pdm. Himawan Leenardo

Blessing Family Centre Surabaya

Kamis, 24 Juni 2010

Kunci Pintu Berkat (2)

Mari kita syukuri dengan apa
yang ada pada kita saat ini.
Ada kuasa yang luar biasa
dari sebuah pengucapan
syukur, mujizat bisa terjadi
lewat ucapan syukur. Belajar
memberi dari segala
kekurangan kita. Dan beri
dengan apa yang memang
kita miliki. Kita akan melihat
kuasa Tuhan bekerja dalam
kehidupan kita. Pekerjaan
dan usaha kita akan semakin
diberkati. Bahkan pintu-pintu
berkat yang baru Tuhan
bukakan bagi kita.


Blessing Family Centre Surabaya

Kunci Pintu Berkat (1)

"Berilah dan kamu akan
diberi: suatu takaran yang
baik, yang dipadatkan, yang
digoncang dan yang tumpah
ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab
ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu. " Lukas
6:38
Dengan semakin naiknya
harga kebutuhan pokok di
pasaran, maka manusia
semakin mengatur keuangan
dengan sebaik mungkin.
Pengeluaran-pengeluaran
yang dirasa tidak terlalu
penting, dipangkas. Sebisa
mungkin mereka tidak
melakukan pemborosan
dengan hal-hal yang tidak
penting. Prinsip memberi
menjadi suatu hal yang
dilupakan bagi banyak orang.
Mereka berpikir bahwa untuk
kebutuhan sendiri saja
sudah pas-pasan, bagaimana
jika mereka harus membantu
orang lain juga.
Sebagai umat Tuhan kita
harus mengerti prinsip yang
Tuhan ajarkan kepada kita.
Jalannya Tuhan tidak bisa
dibatasi dengan akal dan
logika kita. Logika
mengatakan bahwa dua
tambah dua sama dengan
empat, tetapi Tuhan justru
mengadakan mujizat dengan
memberi makan 5000 orang
hanya dengan 5 buah roti
dan 2 ekor ikan. Bahkan
masih ada sisa sebanyak 12
bakul (Mrk 6:34-44).
Mari kita melihat bagaimana
caranya agar mujizat dapat
terjadi dalam kehidupan kita :
1. Mengucap syukur dengan
apa yang kita miliki
"Dan setelah Ia mengambil
lima roti dan dua ikan itu, Ia
menengadah ke langit dan
mengucap berkat " Mrk 6:41
Tuhan sendiri mengucap
syukur atas apa yang ada
pada saat itu. Dia tidak
melihat keterbatasan yang
mereka miliki saat itu. Mereka
membutuhkan jauh lebih
banyak dibanding hanya 5
roti dan 2 ikan. Tetapi Dia
Allah yang Maha Kuasa. Dia
sanggup mengadakan yang
tidak ada menjadi ada. Apapun yang kita miliki saat
ini, biarlah kita mengucap
syukur di dalamnya. Mungkin
penghasilan kita tidak
seberapa. Mungkin harta
kekayaan yang kita miliki
tidak ada artinya dibanding
dengan orang lain. Atau
bahkan kita dalam keadaan
yang selalu berkekurangan.
Marilah kita belajar mengucap
syukur dalam segala
keadaan kita. Mengucap
syukur merupakan kunci
menuju pintu berkat
kelimpahan.
2. Belajar memberi
"Berilah maka kamu akan
diberi…." Luk 6:38
Prinsip memberi harus kita
terapkan dalam kehidupan
kita. Jika kita rindu diberkati
oleh Tuhan, kita harus
belajar untuk memberi.
Firman Tuhan dengan jelas
mengatakan bahwa ketika
kita belajar untuk memberi,
maka di saat itulah kita akan
menerima berkat dari Tuhan. Apapun yang kita miliki saat
ini, biarlah kita mengucap
syukur di dalamnya. Mungkin
penghasilan kita tidak
seberapa. Mungkin harta
kekayaan yang kita miliki
tidak ada artinya dibanding
dengan orang lain. Atau
bahkan kita dalam keadaan
yang selalu berkekurangan.
Marilah kita belajar mengucap
syukur dalam segala
keadaan kita. Mengucap
syukur merupakan kunci
menuju pintu berkat
kelimpahan.
2. Belajar memberi
"Berilah maka kamu akan
diberi…." Luk 6:38
Prinsip memberi harus kita
terapkan dalam kehidupan
kita. Jika kita rindu diberkati
oleh Tuhan, kita harus
belajar untuk memberi.
Firman Tuhan dengan jelas
mengatakan bahwa ketika
kita belajar untuk memberi,
maka di saat itulah kita akan
menerima berkat dari Tuhan. Belajar menyisihkan sedikit
dari apa yang kita miliki.
Walaupun keuangan kita
mungkin sudah tidak mungkin
lagi untuk memberi, kita tetap
harus belajar untuk memberi.
Belajar mengembalikan
perpuluhan dari penghasilan
kita, belajar memberi bagi
mereka yang membutuhkan,
kita akan melihat pintu-pintu
berkat akan dibukakan bagi
kita. Bahkan Tuhan
mengatakan, "Ujilah Aku,
firman TUHAN semesta alam,
apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-
tingkap langit dan
mencurahkan berkat
kepadamu sampai
berkelimpahan" Mal 3:10
Tuhan tidak akan berhutang
kepada umatNya. Dia akan
semakin memberkati
kehidupan kita, ketika kita
belajar untuk memberi.
3. Beri dengan apa yang ada
pada kita
"Tetapi Ia berkata kepada
mereka: "Berapa banyak roti
yang ada padamu? Cobalah
periksa !" Sesudah
memeriksanya mereka
berkata: "Lima roti dan dua
ikan." Mrk 6: 38
Tuhan Yesus dan murid-
muridnya memberi makan
5000 orang hanya dengan
apa yang ada pada mereka
dan mujizatpun terjadi.
Berkat berkelimpahan dialami
oleh 5000 orang tersebut,
mereka makan sampai
kenyang.
Kunci berkat yang ketiga
adalah memberi dengan apa
yang kita miliki, bukan
dengan apa yang tidak kita
miliki. Seringkali kita ingin
membantu orang lain, padahal
kita sendiri belum bisa
membantu mereka. Sehingga
pada akhirnya kita membantu
mereka dengan sedikit
dipaksakan, yaitu dengan
berhutang kepada pihak lain
atau bahkan menjual harta
yang ada untuk dapat
membantu orang tersebut. Memberi bukanlah dari
sesuatu yang tidak kita miliki,
tetapi dari apa yang kita
miliki. Tetapi bukan berarti ini
menjadi alasan bagi kita
untuk tidak belajar memberi.
Minta hikmat kepada Tuhan,
kapan saatnya untuk
memberi. Tuhan akan
menuntun kehidupan kita,
sehingga kita akan tetap
dapat memberi dengan apa
yang ada pada kita.

Blessing Family Centre Surabaya

"-MERAIH KEKUATAN DAN KEPASTIAN DARI FIRMAN TUHAN-"

"Sebab Injil yang kami
beritakan bukan disampaikan
kepada kamu dengan kata-
kata saja, tetapi juga dengan
kekuatan oleh Roh Kudus dan
dengan suatu kepastian yang
kokoh. " 1 Tesalonika 1.5a
Setiap hari Minggu pada saat
kita pergi beribadah, kita
selalu mendengar pendeta
yang berkotbah
menyampaikan Firman Tuhan.
Tidak hanya itu, pada saat
kebaktian-kebaktian yang
lain seperti di tengah minggu,
pertemuan kelompok sel,
ibadah doa, pelajaran Alkitab
dan lainnya, kita juga selalu
mendengarkan Firman Tuhan
yang disampaikan oleh
pelayan/hamba Tuhan yang
bertugas.Ketika kita
meluangkan waktu untuk
bersaat teduh, kita juga
dapat membaca sebagian dari
Firman Tuhan melalui Alkitab.
Tanpa dapat dipungkiri,
Firman yang kita dengar ada
yang dapat kita terima dan
percayai, tetapi ada
beberapa juga yang
menimbulkan pertanyaan
dalam hati kita, seperti
' apakah benar hal itu akan
terjadi dalam hidupku?' atau
'masa iya kalau aku layak
untuk menerima janji itu?'.
Dan masih banyak
pertanyaan-pertanyaan lain
yang muncul dalam hati kita
sesaat kita mendengar
FirmanNya.
Hal itu terjadi karena begitu
banyak masalah yang
menghimpit kehidupan kita,
sehingga Firman Tuhan tidak
dapat bertumbuh dalam hati
kita (seperti perumpamaan
sang penabur benih).
Pikiran kita terlalu
dipengaruhi oleh semua
kesibukan, kegiatan,
masalah, ketakutan,
kekuatiran dan lain
sebagainya sehingga Firman
yang kita dengar tidak
mendapat 'ruang' yang cukup
untuk dapat mengubah pola
pikir kita.
Bagaimana agar Firman
Tuhan yang kita dengar
dapat memberi pengaruh bagi
hidup kita?
1. "Sebab Injil yang kami
beritakan bukan disampaikan
kepada kamu dengan kata-
kata saja, tetapi juga dengan
kekuatan oleh Roh Kudus "
Untuk dapat meraih dan
mempercayai janji Tuhan
setiap kita mendengar
FirmanNya, kita perlu yakin
bahwa yang kita dengar
adalah bukan hanya kata-
kata biasa saja. Kita tidak
mendengar janji dari
manusia, tetapi janji yang
kita dengar adalah janji yang
diberikan oleh Tuhan
semesta alam, Tuhan yang
mencipta dunia dan seisinya.
Oleh FirmanNya-lah dunia ini
dibentuk dan diciptakan. Oleh
FirmanNya-lah semuanya
dapat jadi. Oleh FirmanNya
semua dapat diubahkan dari
yang tidak ada menjadi ada.
Oleh FirmanNya-lah mujizat
terjadi.
Setiap Firman Tuhan yang
kita dengar mempunyai suatu
kekuatan yang supranatural
(yang tidak kelihatan secara
kasat mat), yaitu kekuatan
Roh Kudus. RohNya akan
bekerja dalam hidup kita
ketika kita mempercayai
kuasa dari FirmanNya.
RohNya akan membantu dan
menolong kita dalam
menjalani hari-hari kita,
sehingga mujizatNya dapat
terjadi dalam kehidupan kita. 2. "…dan dengan suatu
kepastian yang kokoh"
Janji-janji dari manusia
mempunyai kelemahan dan
tidak sempurna. Seringkali
manusia berjanji dan tidak
menepatinya.
Berbeda dengan janji Tuhan,
janjiNya mempunyai suatu
kepastian yang kokoh, yang
tidak dapat diubahkan.
Ketika Tuhan berfirman
kepada kita, maka Dia juga
memberikan jaminan bahwa
FirmanNya akan dan pasti
digenapi dalam kehidupan
kita. Dan Dia tidak pernah
berhutang kepada umatNya
yang bersungguh hati
kepada Dia. Dia juga adalah
Allah yang tetap setia
menepati setiap janjiNya.
JanjiNya adalah janji yang
sempurna.
Pegang teguh setiap Firman
yang kita dengar, karena
cepat atau lambat semuanya
itu akan digenapi dalam hidup
kita. Jangan biarkan pikiran
kita lebih mempercayai
manusia dan kekuatannya,
tetapi biarlah kita lebih
mempercayai kepada Firman
Tuhan yang memberikan
kepastian yang kokoh untuk
masa depan yang kita penuh
damai sejahtera.
Haleluya!

Blessing Family Centre Surabaya

SAAT DALAM MASALAH:

SAAT DALAM MASALAH

"Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Keluaran 14:14

Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah dan mereka ada di dalam rancanganNya. Meskipun demikian bukan berarti perjalanan hidup mereka tanpa masalah atau rintangan seperti jalan tol. Adakalanya Tuhan ijinkan situasi-situasi sulit atau permasalahan terjadi untuk melatih otot-otot iman dan mengajar mereka untuk bergantung kepada Dia sepenuhnya. Apa yang dialami oleh bangsa Israel ini menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita. Kepada jemaat di Korintus, Paulus pun mengatakan bahwa perjalanan hidup bangsa Israel itu sebagai suatu peringatan bagi kita (baca 1 Korintus 10).

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari sikap atau reaksi bangsa Israel saat berada dalam pergumulan dan masalah:

1. Mereka takut. Saat orang-orang Mesir yaitu Firaun dan pasukan berkudanya mengejar mereka, "…sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan," (Keluaran 14:10b). Itu adalah hal yang manusiawi, tetapi bila rasa takut itu terus dipelihara akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Kita akan semakin terpuruk, seperti yang dikatakan oleh Ayub bahwa apa yang kita takutkan itulah justru yang akan menimpa kita (baca Ayub 3:25). Yang harus kita lakukan adalah segera datang kepada Tuhan, percayalah bahwa Dia selalu memberi jalan keluar untuk setiap permasalahan. Bukankah firmanNya menyatakan bahwa "…Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7)?

2. Mereka saling menyalahkan. Orang yang selalu mengkambinghitamkan /menyalahkan orang lain bisa disebut sebagai pengecut. Bukankah hal ini seringkali kita lakukan? Bila ada masalah, kita selalu berpikir bahwa hal ini terjadi oleh karena kesalahan orang lain, bahkan sering kita menyalahkan Tuhan. Bangsa Israel beranggapan bahwa yang menjadi penyebab penderitaan atau masalah itu adalah Musa, sehingga mereka selalu mengungkit-ungkit dan membandingkan masa lalunya saat masih berada di Mesir: "Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." (Keluaran 14:12b). Berhentilah untuk selalu menyalahkan orang lain! Dan jangan sampai kesalahan bangsa Israel ini terulang dalam perjalanan hidup kita sebagai orang percaya.

Milikilah iman dan penyerahan diri total kepada Tuhan, pasti Dia bertindak!

Blessing Family Centre Surabaya

"Manfaat Menjalani Hidup yang digerakkan Tujuan......"

"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi ! Berbahagialah manusia, yg kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu !" (Mazmur 32:1-2)

Mengenali tujuan kita memberikan makna, kesederhanaan, fokus dan motivasi pada hidup kita. Selain itu juga menyiapkan kita untuk kekekalan.
Didalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna didalam kasih. (1 Yoh.4:18)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan2 apa yg ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yg penuh harapan. (Yer.29:11)
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja didalam kita. (Ef.3;20)

Tuhan, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu. (Yes.26:3) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulalukan; aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu "panggilan sorgawi" dari Tuhan dalam Yesus Kristus Yesus. (Flp.l.3:13-14)

Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Tuhan juga kepadamu. (Flp. 3:15) Haleluyah ... Praise the Lord ...!!

God bless...

Blessing Family Centre Surabaya

RAJAWALI JATUH

RAJAWALI JATUH

Pembacaan dari Obaja1:1-7

Berhadapan dengan Allah, manusia berhadapan dengan Sosok yang keunggulannya dalam segala aspek tak tertandingi. Kalau kita tidak melihat Allah sebagaimana adanya-dan dengan demikian melihat diri kita secara mutlak idak sebanding dengan Allah. Selama kita sombong, kita tidak mungkin mengenal Allah.

Orang yang sombong selalu memandang ke bawah, merendahkan orang lain dan segala sesuatu. Dan tentu saja selama kita melihat ke bawah, kita tidak akan dapat melihat sesuatu yang ada di atas kita.

Sikap seperti ini diperlihatkan oleh bangsa Edom.Mereka membanggakan kehebatan dan pengaruh mereka di tengah bangsa-bangsa lain. Mereka memegahkan perbentengan yang tinggi dan kokoh. Mereka menyombongkan kekayaan dan kemakmuran. Mereka mengandalkan persekutuan dengan negara-negara sahabat.

Mereka lalai; tidak memperhitungkan keberadaan ALLAH. Allah yang sanggup meninggikan dan merendahkan bangsa-bangsa semudah membalikkan telapak tangan. Terhadap bangsa Edom, Dia berfirman, rajawali pongah itu akan dijatuhkan.

Kesombongan berkaitan dengan cara pandang kita terhadap ALLAH, serta siapa atau apa yang kita andalkan. Apakah kita menghormati Dia melalui sikap, ucapan, dan tindakan kita? Manakah andalan kita; diri sendiri, keunggulan yang kita miliki, atau Allah ? KIRANYA KITA DIJAUHKAN DARI KEANGKUHAN EDOM DAN BELAJAR MERENDAHKAN DIRI DI HADAPAN ALLAH.

GOD LOVES US

(BFC, Doa Utk Anda)

Blessing Family Centre Surabaya

Jumat, 18 Juni 2010

"JUBAH "KERAJAAN ALLAH'"

Keluaran 37:1-4
37:1. Adapun Yakub, ia diam
di negeri penumpangan
ayahnya, yakni di tanah
Kanaan.
37:2 Inilah riwayat keturunan
Yakub. Yusuf, tatkala
berumur tujuh belas tahun--
jadi masih muda--biasa
menggembalakan kambing
domba, bersama-sama
dengan saudara-
saudaranya, anak-anak Bilha
dan Zilpa, kedua isteri
ayahnya. Dan Yusuf
menyampaikan kepada
ayahnya kabar tentang
kejahatan saudara-
saudaranya.
37:3 Israel lebih mengasihi
Yusuf dari semua anaknya
yang lain, sebab Yusuf itulah
anaknya yang lahir pada
masa tuanya; dan ia
menyuruh membuat jubah
yang maha indah bagi dia.
37:4 Setelah dilihat oleh
saudara-saudaranya, bahwa
ayahnya lebih mengasihi
Yusuf dari semua
saudaranya, maka bencilah
mereka itu kepadanya dan
tidak mau menyapanya
dengan ramah.
Keluaran 41:39-41
41:39 Maka raja berkata
kepada Yusuf, "Allah telah
memberitahukan semua ini
kepadamu, jadi jelaslah
bahwa engkau lebih cerdas
dan bijaksana dari siapa pun
juga.
41:40 Engkau akan kuangkat
menjadi gubernur, dan
seluruh rakyatku akan
mentaati perintahmu. Hanya
aku sajalah yang lebih
berkuasa daripadamu."
41:41 Setelah itu raja
menanggalkan dari jarinya
cincin yang berukiran stempel
kerajaan, lalu
memasukkannya ke jari
Yusuf sambil berkata,
"Dengan ini engkau kuangkat
menjadi gubernur seluruh
Mesir." Kemudian
dikenakannya pada Yusuf
sebuah jubah linen yang
halus, dan dikalungkannya
pada lehernya sebuah rantai
emas.
TUHAN mengasihi kita seperti
Tuhan mengasihi Yusuf. Apa
yang dialami Yusuf, mungkin
pernah kita alami juga .
Yusuf menerima jubah dari
ayahnya waktu berumur 17
tahun, karena dilihatnya
Yusuf sangat baik dibanding
saudara-saudaranya yang
lain. Kejadian 37:3 “Israel
lebih mengasihi Yusuf dari
semua anaknya yang lain,
sebab Yusuf itulah anaknya
yang lahir pada masa tuanya;
dan ia menyuruh membuat
jubah yang maha indah bagi
dia”.
Kalau kita renungkan usia
Yusuf waktu itu masih muda
17 tahun, dan dia sudah
memperoleh pengakuan dari
ayahnya dengan mengenakan
Jubah yang maha indah. Usia
17 tahun adalah usia akil
balik dimana kita masih
mencari jati diri kita yang
sesungguhnya, dan Yusuf
terima adalah Jubah dari
seorang manusia yaitu
ayahnya sendiri.
Jubah menggambarkan harga
diri /identitas diri kita, jubah
yang dari manusia
menyebabkan kesombongan,
iri hati dll. Lihat apa yang
Yusuf terima saat dia
mengenakan JUBAH
manusianya, saudara-
saudaranya membenci Yusuf.
Kejadian 37:4: “Setelah dilihat
oleh saudara-saudaranya,
bahwa ayahnya lebih
mengasihi Yusuf dari semua
saudaranya, maka bencilah
mereka itu kepadanya dan
tidak mau menyapanya
dengan ramah”.
Begitu juga dengan
kehidupan kita, sering kali
kita memperoleh berkat baik
rohani maupun jasmani yang
luar biasa ( jabatan,
kekayaan dll ), kita menjadi
sombong, seolah-olah kita
yang paling hebat, itulah
JUBAH manusia
Lihat apa yang TUHAN
lakukan terhadap Yusuf,
TUHAN memaksanya untuk
melepaskan JUBAH
manusianya melalui proses
yang Yusuf alami. Sampai
Yusuf harus menanggalkan
JUBAH manusianya.
Kejadian 37:23. Baru saja
Yusuf sampai kepada
saudara-saudaranya,
merekapun menanggalkan
jubah Yusuf, jubah maha
indah yang dipakainya itu.
Kejadian 37:31. Kemudian
mereka mengambil jubah
Yusuf, dan menyembelih
seekor kambing, lalu
mencelupkan jubah itu ke
dalam darahnya.
Tindakan apa yang Yusuf
lakukan saat proses itu
datang,
1. Yusuf tetap taat kepada
TUHAN.
2. Yusuf rendah hati dengan
merelakan hatinya kepada
TUHAN untuk melepaskan
Egonya.
3. Yusuf tetap setia
menantikan janji TUHAN.
Apa yang diterima Yusuf
setelah proses situ, Yusuf
menerima JUBAH KERAJAAN,
Kejadian41:41 Setelah itu
raja menanggalkan dari
jarinya cincin yang berukiran
stempel kerajaan, lalu
memasukkannya ke jari
Yusuf sambil berkata,
"Dengan ini engkau kuangkat
menjadi gubernur seluruh
Mesir." Kemudian
dikenakannya pada Yusuf
sebuah jubah linen yang
halus, dan dikalungkannya
pada lehernya sebuah rantai
emas.
Yusuf diangkat menjadi
gubernur atas seluruh tanah
Mesir, dari kesemuanya yang
Yusuf terima dari TUHAN,
Yusuf tetap rendah hati dan
tidak menjadi sombong,
bahkan dia menjadi berkat
untuk saudara-saudaranya,
bahkan bagi seluruh rakyat
Mesir.
Demikianlah dalam kehidupan
kita kenakanlah “JUBAH
KERAJAAN ALLAH”, kalau kita
masih mengenakkan JUBAH
manusia kita, persiapkanlah
diri kita untuk menerima
proses yang dari TUHAN
supaya kita boleh
mengenakan JUBAH KERAJAAN
ALLAH dan kita menjadi
berkat dan membawa dampak
bagi orang lain.
Tuhan Yesus memberkati

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (11)

Pelatihan saja tidak
cukup.
Pada suatu hari seorang
jendral Inggris mengunjungi
kami. Nama jendral ini adalah
Mayor Jendral Sir Wilson
Hutterdam. Ketika saya
memperkenalkan Jendral
Wilson kepada Jendral Tang,
keangkuhan Jendral Tang
sungguh mengejutkan saya.
Saya tidak percaya pada apa
yang saya lihat. Pangkatnya
setingkat lebih tinggi
daripada jendral Inggris yang
berpangkat Mayor Jendral,
sedangkan dia sendiri
berpangkat Letnan Jendral.
Waah, dia memperlakukan
jendral Inggris ini seperti
anjing. Dia meremehkan
jendral Inggris ini. Dia berbicara sangat kasar
kepada jendral Inggris ini
padahal orang Inggris ini
tidak melakukan satu pun
kesalahan padanya, dia
hanya berkata, "Hello." Setelah pertemuan itu, saya bertanya kepada Jendral
Tang, "Mengapa Anda berbicara sekasar itu
padanya?" Dia menjawab,
"Aku adalah Letnan Jendral."
Hah, pikir saya, "Sekarang
aku tahu mengapa engkau
akhirnya menjadi jendral yang kalah." Jendral yang terbaik adalah jendral yang memiliki kerendahan hati.
Pahamilah rahasia dari
kemenangan ini. Jika hal ini
berlaku bagi dunia, bukankah
lebih lebih lagi di tengah
Jemaat?
Saya mau memberikan
satu pertanyaan kepada
Anda sebagai satu tantangan kepada kita
semua, "Bersediakah
kita mengakui bahwa kita ini hanya seekor
anjing atau seekor cacing saat kita berdiri
di hadapan Raja segala raja?" Hanya dengan
cara itu Dia akan
mengangkat kita
menjadi lebih dari
sekadar pemenang!
Tuhan YESUS mengasihi
Anda..
(Sumber: Pdt. Eric Chang)

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (10)

Marah
Atau, kita menjadi sangat
marah. Saya sudah sering
melihat wajah menyeramkan
orang-orang Kristen yang
sedang marah. Seperti wajah
tentara Jepang! "Tuhan,
Engkau memperlakukan aku
seperti ini. Engkau
merendahkan aku di depan
orang banyak. Bagaimana
mungkin orang penting
seperti aku ditangani seperti
ini? Aku orang penting di
dunia ini. Tahukah Engkau
berapa banyak uang yang
kumiliki? Semua orang tunduk
dan hormat kepadaku. Allah
memang tidak tahu diri."
Demikianlah, Anda marah
karena merasa Allah telah
berlaku tidak adil padanya.
Dia boleh saja
memperlakukan orang lain
seperti anjing, tetapi tidak
terhadap aku. Tahukah Anda
apa akar dari sikap hati
semacam ini?
Si Aku - Akar dari
Permasalahan
Jika Anda perhatikan ketiga
macam reaksi yang disebut di
atas, semuanya menunjukkan
bahwa akar dari
permasalahan adalah si aku,
keegoisan dan kesombongan.
Jika kita memahami hal ini
maka kita akan mengerti
mengapa Tuhan menangani
perempuan ini secara
demikian. Tuhan melihat ke
dalam hati Anda dan dengan
jelas melihat apa yang ada di
dalam hati Anda. Apakah Anda
ini orang yang egois dan
gemar mengasihani diri
sendiri. Orang yang gemar
mengasihani diri sendiri
adalah orang yang
perhatiannya tertumpu hanya
pada dirinya sendiri. Atau
apakah Anda termasuk orang
yang gemar mengecam. Di
luarnya Anda mungkin terlihat
rendah hati, akan tetapi di
dalamnya Anda adalah orang
yang tinggi hati. Dan demi
kebaikan Anda sendiri, Dia
mungkin akan menyebut Anda
anjing. Sampai Anda
menyadari, "Tuhan, benar.
Aku ini memang anjing."
Si pemazmur berkata di dalam
Mazmur yang pasal 22, "Aku
ini bukan manusia, aku ini
hanyalah cacing. Aku ini
hanyalah anjing saja." Dan
itulah yang dikatakan
perempuan ini, "Ya, Tuhan.
Engkau benar. Aku ini anjing.
Namun ingatlah satu hal,
berbelas-kasihanlah kepada
anjing ini. Sebab bahkan
anjing pun mendapat remah-
remah yang jatuh dari meja
makan. Berikanlah aku
beberapa keping remah-
remah itu." Tidak ada
keangkuhan yang terlihat.
Dan apakah yang Yesus
lakukan? Dia berkata, "Hai
perempuan. Jadilah seperti
apa yang kau kehendaki.
Engkau akan mendapatkan
apa yang kau kehendaki. Aku
akan memberi padamu apa
yang kau minta." Namun
pertama-tama, dia harus
belajar menjadi anjing.
Rahasia kemenangan -
Rendahkanlah diri Anda
Apa yang terjadi di akademi
militer? Tahukah Anda
bagaimana para rekrut
ditangani? Sebelum
seseorang dapat menjadi
prajurit yang baik, dia
dijadikan seperti anjing dulu.
Dia disuruh untuk
merangkak-rangkak di tanah.
Berbaris sampai sekian lama
di lumpur, dan ditangani
seperti sampah. Dia diajar
untuk taat sepenuhnya pada
komando. Secara harfiah, dia
diperlakukan seperti anjing,
supaya dia bisa menjadi
prajurit yang terbaik di
dunia. Itulah harga yang
harus dibayar.
Inilah rahasia kemenangan.
Jika Anda berada di dalam
bala tentara Tuhan,
belajarlah untuk bisa berkata
seperti perempuan ini, "Ya,
Tuhan. Aku ini anjing. Dan
sebagai anjing, berilah aku
beberapa potong remah-
remah dari meja-Mu." Dan,
akhirnya ia bukannya
mendapatkan potongan
remah-remah, tetapi pesta
makan yang besar. Dan lebih
dari itu, dia memperoleh
rahasia kemenangan. Di
dalam kerajaan Allah,
perempuan ini akan berada di
tempat yang tinggi.
Rendahkanlah diri Anda di
bawah tangan perkasa Allah,
dan Dia akan mengangkat
Anda, itulah hal yang
dipelajari oleh perempuan ini.
Di sanalah letak rahasia
kemenangan.
Bahaya Kesombongan
Bertahun-tahun yang lalu,
saat saya masih muda, saya
mengenal banyak tentara dan
bahkan beberapa jenderal.
Sungguh lucu, saya bahkan
nyaris menjadi menantu salah
seorang jenderal yang
bernama Jendral Tang.
Waktu saya kuliah di London,
ada satu jendral dari China
yang beribadah di gereja.
Saya tidak tahu mengapa
jendral ini sangat tertarik
pada saya. Setiap malam dia
akan menelepon saya dan
mengajak saya mengobrol.
Saat itu saya tidak begitu
tahu mengapa dia ingin
mengobrol dengan saya.
Namun, suatu hari, saya
mulai dapat menebak. Karena
dia mulai bercerita kepada
saya bahwa dia memiliki
seorang anak gadis yang
manis. Dan setiap kali kami
berkumpul, dia selalu
menyempatkan diri untuk
membicarakan tentang anak
gadisnya itu. Anaknya pada
waktu itu berada di Amerika
Serikat.
Akan tetapi, jendral ini juga
adalah seorang jendral yang
telah kalah. Ia seorang
jendral angkatan perang
Nasionalis. Dia juga seorang
ahli matematika yang sangat
cerdas yang pernah kuliah di
kampus yang sama dengan
saya di London. Tentu saja
saya masuk jauh setelah dia.
Dia adalah orang yang
sangat besar kemampuannya.
Namun satu hal yang belum
dia pelajari adalah pelajaran
dari perempuan Siro-Fenisia
ini. Memang keangkuhan hal
yang sangat sulit untuk
diatasi. Dia orang yang
sangat sombong, walaupun
tidak terhadap saya. Saya
mulai melihat bahwa dia tidak
akan dapat menjadi prajurit
yang tangguh. Kemampuan
dan kecerdasan tidaklah
cukup.

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (9)

Akan tetapi segala
sesuatunya tidak berpihak
pada dia, dia sama sekali
tidak layak untuk meminta
kesembuhan itu. Di dalam
Matius 15:22, dikatakan
bahwa perempuan ini adalah
orang Kanaan. Tahukah Anda
arti penting dari hal ini? Nah,
kita tadi baru saja berbicara
tentang penaklukan sebuah
negeri oleh umat Israel.
Negeri apakah itu? Itulah
tanah Kanaan. Musuh orang
Israel adalah orang Kanaan.
Perempuan ini adalah bagian
dari musuh turun temurun
bangsa Israel. Mungkin pada
zaman ini, ia dapat
disejajarkan sebagai
seorang Palestina yang
dipandang sebagai musuh
ketat orang Yahudi.
Hal kedua yang juga tidak
menguntungkannya adalah
bahwa Yesus di dalam Matius
15:24 berkata bahwa
pelayanan-Nya pada waktu
itu dibatasi hanya kepada
umat Israel, yaitu hanya
kepada orang-orang Yahudi.
Jadi perempuan ini berada di
luar parameter atau di luar
cakupan pelayanan Yesus.
Hal yang ketiga adalah bahwa
Yesus pada waktu itu sedang
mengundurkan diri dari
pelayanan umum-Nya.
Malahan Matius 7:24
memberitahu kita bahwa Dia
tidak menginginkan ada
orang yang tahu di mana Dia
berada, itu adalah saat
untuknya berdiam diri.
Dengan kata lain, perempuan
itu datang di luar jam kerja-
Nya. Mungkin jawaban yang
diberikan kepadanya adalah,
"Datanglah nanti saat kantor
sudah di buka lagi." Namun
sekalipun dia datang pada
jam kerja, tetap saja dia
tidak memenuhi syarat
karena dia tidak terdaftar
sebagai bagian dari orang
yang akan dilayani. Dengan
kata lain, dia tidak memenuhi
syarat untuk meminta
pertolongan yang dia
perlukan itu. Nah, bagaimana
perasaan Anda jika Anda
yang berada di dalam posisi
tersebut?
Akan tetapi, memenuhi syarat
atau tidak, dia tidak mau
mundur. Dan perikop ini
memberitahu kita bahwa dia
tetap teguh. Dia tidak mau
pergi. Para murid berkata,
"Jangan ganggu guru kami.
Dia tidak akan berbicara
kepadamu. Pergi sajalah."
Akan tetapi apakah yang dia
lakukan? Dia mulai berseru
keras, "Tuhan, tolonglah
aku! Tolonglah aku!" Dia
berteriak sekeras-kerasnya.
Anda dapat melihat itu di
dalam ayat 23, "ia mengikuti
kita dengan berteriak-
teriak". Saat itu perempuan
ini sudah ditolak. Yesus
berkata, "Saat ini Aku tidak
diutus untuk menolong
orang-orang asing." Jika
Yesus berkata seperti itu
kepada Anda, apakah yang
akan Anda lakukan?
Apa Reaksi Anda?
"Yah, sayang sekali, Dia
tidak mau menolongku.
Sudahlah." Lalu Anda duduk
di pojok dan menangis. Oh,
perempuan ini bukan tipe
yang begitu. Perempuan ini
belum selesai. Penolakan
tidak akan menghentikan dia.
Lalu dia berteriak sekeras-
kerasnya, dan apakah yang
dia dapatkan? Dia
mendapatkan penolakan yang
kedua. Yesus berkata,
"Tidak baik mengambil roti
untuk anak-anak dan
melemparkannya kepada
anjing." Waah, Anda mungkin
berkata, "Tolong, jika
Engkau tidak mau
menolongku, tidak perlu
Engkau sampai bersikap
sekasar itu terhadapku! Aku
sudah cukup banyak dilanda
masalah. Anak perempuanku
sedang sakit. Tapi Engkau
menyamakan aku dengan
anjing. Manusia macam
apakah Engkau ini?
Seharusnya Engkau penuh
dengan belas kasihan. Tapi
bukan saja Engkau tidak
berbelas kasihan, Engkau
bahkan menyebutku anjing.
Sudah, ini batasnya. Cukup
sudah!" Akan tetapi
perempuan ini tidak demikian.
Sikap hati yang Kritis
Renungkanlah hal itu. Paling
tidak, ada 3 reaksi yang
mungkin timbul dari sini. Salah
satu reaksinya adalah sikap
hati yang mengecam. "Yesus
begitu terkenal. Dia adalah
guru yang luar biasa,
mengajarkan tentang hal
mengasihi musuhmu. Aku
orang Kanaan, tetapi
ternyata Dia tidak dapat
mengasihi aku. Bukan saja
Dia tidak memiliki belas
kasihan. Dia begitu kasar, Dia
menyebutku anjing. Guru
macam apakah ini? Ah,
lupakan saja, aku pergi."
Apakah Anda akan bereaksi
seperti ini?
Banyak orang Kristen yang
bereaksi seperti ini. Mereka
berdoa, lalu kemudian
mereka berkata, "Tuhan
tidak menjawab. Dia tidak
berbelas kasihan. Dia
berbicara tentang hal
mengasihi sesama manusia.
Tetapi Dia tidak mengasihiku.
Sekalipun aku ini bukanlah
orang Kristen yang baik,
sekalipun aku ini musuh-Nya,
tidak seharusnya Dia
memperlakukan aku seperti
ini. Dia benar-benar
memperlakukan aku seperti
anjing." Banyak orang yang
menyebut dirinya sebagai
orang Kristen namun menjadi
orang Kristen yang kalah,
karena memiliki sikap hati
yang semacam ini. Bahaya
dari kekalahan adalah bahwa
Anda akan menjadi kristis.
Anda menyalahkan Tuhan
dalam setiap hal.
Mengasihani diri sendiri
Reaksi kedua adalah
mengasihani diri sendiri.
Mereka bukan saja kesal
tetapi juga mengasihani diri
sendiri. Wajah mereka begitu
sendu, menggambarkan
orang Kristen yang sangat
menderita. "Allah tidak peduli
denganku. Dia peduli dengan
orang lain. Dia
menyembuhkan anak orang
lain. Lihat, Dia menyembuhkan
orang buta. Dia bahkan
membangkitkan orang mati.
Tapi Dia bahkan tidak mau
melirik aku." Reaksi yang
membuat Anda sibuk
mengasihani diri sendiri dan
berkubang dalamnya.

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (8)

Bukan hanya percaya tetapi
harus percaya hanya
kepada-Nya. Dengan kata
lain, pasukan Tuhan hanya
dapat menang lewat iman. Ini
adalah latar belakang dari
ayat-ayat di dalam 1
Yohanes 5:3-4. Rasul
Yohanes berkata, "Inilah
bukti kemenanganmu
terhadap dunia, yaitu
imanmu." Melalui iman kita
akan menjadi lebih dari
pemenang.
Itu sebabnya banyak hal-hal
yang tidak lazim terjadi di
Perjanjian Lama. Perjanjian
Lama berulang kali mencatat
bahwa bala tentara Tuhan
memenangkan pertempuran
tanpa harus berperang.
Sebagai contoh, ketika umat
Israel keluar dari Mesir,
setiap laki-laki membawa
pedang di pinggangnya.
Ketika mereka sampai di tepi
Laut Merah, mereka menatap
ke belakang dan mereka
melihat pasukan dari negara
adikuasa sedang mengejar
mereka. Anda bisa
bayangkan ketakutan umat
Israel pada waktu itu. Mereka
tahu bahwa mereka tidak
akan dapat melawan pasukan
ini.
Namun mereka lupa,
sebagaimana kebanyakan
orang Kristen sekarang ini
lupa, siapa yang menjadi
Panglima Tertinggi mereka. Di
dalam kitab Keluaran 14:13,
Panglima Tertinggi berfirman
kepada mereka, "Diamlah dan
lihatlah keselamatan yang
datang dari Allahmu. Pasukan
yang kuat ini, pasukan dari
negara terkuat yang kalian
lihat sekarang ini, tidak akan
kalian lihat lagi." Dan Dia
berkata kepada Musa,
"Acungkanlah tongkatmu.
Acungkan ke arah laut."
Secara ajaib, air membelah
dan bangsa Israel bergerak
menyeberang. Pasukan dari
negara adikuasa itu
bergerak mendekati mereka.
Lalu air membanjiri mereka.
Mereka lenyap ditelan air.
Bangsa Israel tidak pernah
lagi melihat pasukan
tersebut. Tepat seperti yang
dikatakan oleh Tuhan kepada
mereka.
Sungguh merupakan
kesempatan yang istimewa
bisa melayani Dia! Namun
jangan berpikir kalau hal itu
berarti bahwa bala tentara
Tuhan tidak perlu bertempur.
Mereka juga harus
bertempur dalam banyak
kesempatan dan mereka juga
kalah di dalam beberapa
peperangan jika tidak
mentaati Tuhan. Karena
Tuhan adalah Panglima
Tertinggi, maka ada unsur
lain yang penting yang
muncul di dalam prinsip
pasukan Tuhan ini, yakni
unsur doa.
Pasukan ini adalah satu bala
tentara yang aneh di dunia
ini karena mereka memerangi
pertempuran melalui doa. Di
dalam Keluaran 17, kita
melihat adanya situasi yang
aneh. Ini adalah kisah yang
cukup terkenal. Ketika Musa
mengangkat tangannya saat
berdoa. Pasukan Israel
menjadi unggul. Namun ketika
lengannya terasa lelah dan
dia mulai menurunkan
tangannya, pasukan Israel
mulai terdesak. Anda lihat,
kemenangan ini berkaitan
dengan prinsip iman. Hanya
melalui iman dan doa maka
bala tentara Tuhan dapat
menang.
Kita juga harus
Berperang
Sekalipun Tuhan menjadi
Panglima Tertinggi kita, kita
juga harus bertempur.
Kadang kala Dia memberi kita
kemenangan tanpa harus
berperang, dan kadang kala
Dia memberi kita kemenangan
setelah melalui peperangan
yang berat. Hal ini dapat kita
lihat di Perjanjian Lama dan
Baru.
Kadang kala Yesus
menyembuhkan seorang buta
cukup dengan satu sentuhan,
si orang buta tidak perlu
melakukan apa-apa. Cukup
dengan percaya kepada
Kristus. Namun dalam
peristiwa yang lain, Dia
menyuruh orang yang akan
disembuhkan untuk
mengerjakan sesuatu, dan
hal tersebut cukup sulit
untuk dikerjakan. Sebagai
contoh, ada orang buta
lainnya yang mestinya bisa
saja Dia sembuhkan dengan
cara yang sama, namun Dia
tidak melakukannya. Dia
menaruh lempung di mata
orang itu dan berkata,
"Pergilah ke kolam Siloam dan
basuhlah dirimu." Ini
merupakan suatu perjalanan
yang cukup jauh bagi si
orang buta. Jadi, kadang kala
Tuhan memutuskan bahwa
Anda perlu melakukan
sesuatu. Dalam kesempatan
lain, Dia memutuskan bahwa
Dialah yang akan bertindak
dan Anda cukup percaya saja
kepada-Nya.
Apakah rahasia
mengalahkan dosa?
Saya akan menutup sekarang
dengan satu kejadian yang
luar biasa di dalam Alkitab
untuk mempelajari apa
rahasia dari kemenangan.
Jika Anda memahami rahasia
ini, maka Anda akan menjadi
lebih dari pemenang. Tanpa
rahasia ini, Anda tidak akan
dapat memenangkan
pertempuran melawan dosa.
Apakah rahasia untuk
mengalahkan dosa? Mari kita
renungkan tentang seorang
perempuan Siro-Fenisia yang
dapat dibaca di dalam Matius
15:21 dan seterusnya. Apa
makna penting dari perikop
ini? Anda akan melihat hal
yang sungguh ajaib. Di
sepanjang kehidupan Kristen
saya, telah berkali-kali saya
merenungkan peristiwa ini.
Perempuan yang rendah hati
ini tahu rahasia kemenangan
yang perlu dipelajari oleh
setiap anggota bala tentara
Tuhan. Mari kita pelajari hal
itu secara sekilas.
Perempuan Siro-
Fenesia
Perempuan ini memiliki
seorang anak perempuan
yang sedang kerasukan
setan. Anak perempuan itu
masih kecil. Perempuan Siro-
Fenisia ini benar-benar
berharap agar anaknya
dapat diselamatkan.
Perhatikan bahwa dia bukan
sedang memikirkan
keselamatan dan
kesejahteraan dirinya
sendiri. Dia menginginkan
keselamatan bagi sang anak.

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (7)

2. Pentingnya
Keunggulan Individu
Prinsip yang kedua di dalam
Alkitab adalah sekalipun
setiap umat Tuhan adalah
anggota bala tentara-Nya,
hal itu tidak berarti bahwa
setiap orang hanya sekadar
menjadi satu di antara
kerumunan banyak orang.
Tidak berarti bahwa
kesempurnaan individu tidak
lagi penting. Lihat pada para
prajurit Perjanjian Lama yang
hebat. Contohnya Pinehas
yang sendirian berhasil
menghentikan wabah yang
melanda Israel dengan
menghancurkan akar dari
dosa bangsa Israel.
Di Keluaran 32, orang-orang
Lewi menanggapi panggilan
untuk menghentikan kelakuan
orang-orang yang cabul di
Israel. Memang ada orang-
orang yang hebat di dalam
laskar Tuhan. Itu berarti
bahwa bahkan di dalam
gereja, tetap tersedia tempat
bagi munculnya orang-orang
dengan kualitas rohani yang
hebat. Malahan Tuhan
mencari orang-orang yang
hebat itu. Karena mereka
akan menjadi contoh bagi
segenap bala tentara Tuhan.
3. Tuhan adalah
Panglima Tertinggi
Prinsip ketiga yang membuat
bala tentara ini sangatlah
unik adalah Tuhan sendiri
yang menjadi Panglima
Tertingginya. Ini adalah satu-
satunya bala tentara di dunia
yang pasukannya berada di
bumi dan Panglima
Tertingginya berada di
surga. Bahkan angkatan
perang Swiss pun tidak dapat
memamerkan hal yang
semacam ini. Israel sendiri
kadang kala lupa bahwa
Panglima Tertinggi mereka
berada di surga. Itu
sebabnya mengapa di dalam
Yosua 5:13-15, terjadi hal
yang sangat penting.
Pada saat itu umat Israel
telah memasuki Tanah
Perjanjian. Musa sudah mati
dan Yosua adalah panglima
pasukan Israel di bumi. Dan
dia sedang sibuk mengatur
pasukannya untuk
menyerang bagian tanah
Kanaan lainnya. Lalu apakah
yang terjadi? Dia melihat
seorang laki-laki berdiri
dengan pedang yang
terhunus di tangannya.
Bukan pedang yang
disarungkan, pedang itu
digenggam di tangannya.
Orang itu berdiri di depan
Yosua. Lalu Yosua bertanya
kepada orang itu, "Siapakah
engkau? Kawan ataukah
lawan?"
Tentu saja, melihat betapa
perkasanya orang yang
berdiri di hadapannya ini,
Yosua sangat berharap
kiranya orang tersebut
berada di pihak Israel. Orang
yang memegang pedang
terhunus itu menjawab,
"Bukan! Aku adalah Panglima
Tertinggi bala tentara
Tuhan." Yosua segera
mengerti bahwa yang
dimaksudkan adalah,
"Engkau bukanlah panglima
tertinggi pasukan ini. Akulah
Panglima Tertingginya."
Segera saja Yosua
menjatuhkan diri di hadapan
orang tersebut. Dan Yosua
berkata, "Tuhan, apakah
yang harus kuperbuat
untuk-Mu?" Dan Panglima
Tertinggi itu berkata,
"Tanggalkan kasutmu sebab
engkau berdiri di tempat
yang kudus." Suatu ucapan
yang sama dengan yang
pernah diucapkan Tuhan
kepada Musa.
Setiap perwira di dalam
pasukan Tuhan harus
memahami siapa yang menjadi
Panglima Tertinggi. Panglima
tertinggi kita adalah Yesus.
Selama kita teguh di dalam
ketaatan kepada-Nya, maka
kita pasti menang.
4. Kemenangan melalui
Iman kepada Allah
Prinsip yang ke-4 berkaitan
dengan poin yang terakhir
tadi. Bala tentara Tuhan di
dalam Alkitab harus percaya
pada Allah untuk menang.
Bukan hanya percaya tetapi
harus percaya hanya
kepada-Nya. Dengan kata
lain, pasukan Tuhan hanya
dapat menang lewat iman. Ini
adalah latar belakang dari
ayat-ayat di dalam 1
Yohanes 5:3-4. Rasul
Yohanes berkata, "Inilah
bukti kemenanganmu
terhadap dunia, yaitu
imanmu." Melalui iman kita
akan menjadi lebih dari
pemenang.
Itu sebabnya banyak hal-hal
yang tidak lazim terjadi di
Perjanjian Lama. Perjanjian
Lama berulang kali mencatat
bahwa bala tentara Tuhan
memenangkan pertempuran
tanpa harus berperang.
Sebagai contoh, ketika umat
Israel keluar dari Mesir,
setiap laki-laki membawa
pedang di pinggangnya.
Ketika mereka sampai di tepi
Laut Merah, mereka menatap
ke belakang dan mereka
melihat pasukan dari negara
adikuasa sedang mengejar
mereka. Anda bisa
bayangkan ketakutan umat
Israel pada waktu itu. Mereka
tahu bahwa mereka tidak
akan dapat melawan pasukan
ini.
Namun mereka lupa,
sebagaimana kebanyakan
orang Kristen sekarang ini
lupa, siapa yang menjadi
Panglima Tertinggi mereka. Di
dalam kitab Keluaran 14:13,
Panglima Tertinggi berfirman
kepada mereka, "Diamlah dan
lihatlah keselamatan yang
datang dari Allahmu. Pasukan
yang kuat ini, pasukan dari
negara terkuat yang kalian
lihat sekarang ini, tidak akan
kalian lihat lagi." Dan Dia
berkata kepada Musa,
"Acungkanlah tongkatmu.
Acungkan ke arah laut."
Secara ajaib, air membelah
dan bangsa Israel bergerak
menyeberang. Pasukan dari
negara adikuasa itu
bergerak mendekati mereka.
Lalu air membanjiri mereka.
Mereka lenyap ditelan air.
Bangsa Israel tidak pernah
lagi melihat pasukan
tersebut. Tepat seperti yang
dikatakan oleh Tuhan kepada
mereka.
4. Kemenangan melalui
Iman kepada Allah
Prinsip yang ke-4 berkaitan
dengan poin yang terakhir
tadi. Bala tentara Tuhan di
dalam Alkitab harus percaya
pada Allah untuk menang.

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (6)

Apakah itu juga
merupakan pengalaman
Anda? Apakah Anda selalu
melangkah di dalam
kemenangan?
Saat saya menyaksikan
kekalahan prajurit-prajurit
Nasionalis dan gerak mundur
mereka dari Shanghai,
pikiran macam apakah yang
timbul di dalam benak saya?
Tentu saja saya melihat
bahwa komandannya telah
gagal. Apakah yang
dipikirkan oleh dunia ketika
mereka mengamati Anda? Jika
mereka melihat orang-orang
Kristen yang kalah, tidakkah
mereka akan sampai pada
kesimpulan bahwa Yesus
telah dikalahkan? Akankah
Anda mengikuti raja yang
kalah? Apakah Anda pikir
rakyat Shanghai akan
bangkit dan mengikuti
pasukan Nasionalis? Para
prajurit itu bahkan tidak bisa
melindungi nyawanya sendiri,
bagaimana mereka dapat
melindungi nyawa Anda? Jika
Anda sendiri tidak dapat
diselamatkan, bagaimana
mungkin Anda dapat
menyelamatkan orang lain?
Bagaimana mungkin kuasa
Allah bekerja melalui Anda?
Empat Unsur dalam Bala
Tentara Tuhan
Kita telah melihat secara
kontras perbedaan di antara
pasukan yang berjaya
dengan pasukan yang kalah.
Sangatlah penting untuk
memiliki gambaran yang jelas
tentang hal ini untuk
memahami tema tentang
laskar Tuhan ini. Menurut
Anda apakah gereja
merupakan laskar yang
berjaya atau yang kalah?
Pertanyaan selanjutnya
adalah apakah Anda prajurit
di dalam bala tentara ini?
Apakah Anda adalah prajurit
yang berkemenangan atau
yang kalah? Jika Anda
termasuk yang kalah, maka
Anda menjadi orang yang
mempermalukan panglima
tertinggi Anda. Ada 4 prinsip
dasar tentang bala tentara
Tuhan sebagaimana yang
diajarkan di dalam Alkitab.
1. Bala tentara Tuhan
adalah Laskar Rakyat
Prinsip pertama dari
Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, adalah
bahwa bala tentara Tuhan
adalah laskar rakyat. Apa
artinya? Ini berarti angkatan
perang Tuhan bukanlah
pasukan tempur profesional.
Bala tentara Tuhan bukanlah
orang-orang yang berperang
demi bayaran. Di Perjanjian
Lama, Anda akan menemukan
bahwa setiap orang Israel
adalah anggota angkatan
perang Israel. Itu sebabnya
di Perjanjian Lama, Anda
tidak akan pernah
menemukan adanya orang
Israel yang dibayar khusus
untuk berperang. Setiap
orang Israel yang mampu
berperang harus ikut
bertempur dalam peperangan.
Ide tentang laskar rakyat
jelas bukanlah ide yang baru.
Hal ini sudah lama diterapkan
di Israel. Laskar rakyat
sudah ada sejak bangsa
Israel keluar dari Mesir. Apa
perintah Musa kepada
bangsa Israel sebelum
mereka berangkat
meninggalkan Mesir? Dia
berkata, "Setiap orang,
setiap laki-laki harus
mengikat pedangnya di
pinggang mereka. Kenakanlah
pedang kalian. Jika kamu
tidak memiliki pedang, belilah.
Juallah jubahmu dan belilah
pedang. Setiap laki-laki akan
berangkat dari Mesir dengan
membawa pedang di
pinggangnya." Itu sebabnya
mengapa Alkitab berkata,
"Maka berangkatlah umat
Israel meninggalkan Mesir,
setiap orangnya siap untuk
berperang." Itulah laskar
rakyat. Mereka berusaha
untuk melengkapi orang-
orangnya dengan baju zirah
untuk persiapan perang.
Mereka melakukan segala
upaya untuk membangun
laskar rakyat.
Ide tentang laskar rakyat ini
masih dipakai sampai di
zaman sekarang. Hal ini
masih berlaku, misalnya, di
Swiss, di mana setiap laki-
laki yang berusia antara 20
sampai 50 tahun adalah
anggota dari angkatan
perang Swiss. Dan para
pakar militer sepakat bahwa
angkatan perang Swiss
adalah salah satu angkatan
perang yang paling efektif
dan efisien di dunia. Setiap
warga laki-laki di Swiss
mendapatkan pelatihan militer
minimum antara 11 bulan
sampai setahun. Dan hal yang
menarik juga adalah bahwa
mereka menyimpan senjata di
rumah masing-masing. Jadi,
di rumah penduduk di Swiss
Anda dapat menemukan
senapan M-16 atau senjata
jenis lainnya.
Mereka semua dapat
dikerahkan dalam waktu 48
jam dan siap untuk
berperang. Para pilot
angkatan udara akan siap di
posisi mereka. Unit-unit
artileri akan siap juga. Semua
kendaraan lapis baja akan
siap dengan bahan bakar
yang terisi penuh. Mereka
mengikuti pola Perjanjian
Lama. Di masa Perang Dunia
Kedua, angkatan perang Nazi
yang perkasa itu tidak berani
menyerang negara Swiss
yang kecil ini. Mereka tidak
takut untuk menyerang
Inggris, mereka juga tidak
takut menyerang Perancis,
akan tetapi mereka tidak
menyentuh Swiss. Karena
mereka tahu mereka akan
kehilangan sangat banyak
pasukan jika menyerang
Swiss, jadi mereka bahkan
tidak mau
mempertimbangkannya. Israel
sekarang ini masih mengikuti
pola yang ada di dalam
Alkitab. Bahkan Singapore
sekarang juga meniru Swiss
dan Israel.
Gereja juga merupakan
laskar rakyat. Itu sebabnya
jika Anda adalah seorang
Kristen, maka Anda adalah
seorang prajurit. Jika Anda
bukan seorang prajurit
Kristus, tolong jangan sebut
diri Anda Kristen. Setidaknya,
janganlah mempermalukan
Panglima Tertinggi. Kiranya
gereja menjadi bala tentara
yang jaya. Kiranya gereja
menjadi angkatan perang
yang akan mampu
memenangkan pertempuran
bagi Tuhan.

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (5)

Karena
kami ingin agar Anda
memahami sepenuhnya apa
artinya menjadi Kristen. Jika
Anda tidak siap untuk mati,
maka janganlah berpikir
untuk dibaptis.
Jika tidak, maka Anda hanya
akan berdiri di depan pintu
saya meminta konseling
bersama peserta antrian
yang lainnya. Dan
mengatakan hal seperti, "Ah,
aku tidak tahu bahwa menjadi
orang Kristen itu harus
menderita." Nah, untuk
menjadi seorang tentara
Anda harus menderita. Jadi
jangan terkejut saat Anda
harus menderita. Ingatlah
selalu apa yang dikatakan
oleh Rasul Paulus kepada
jemaat di Filipi pasal 1:29,
"Kamu dipanggil," katanya
kepada jemaat di Filipi,
"bukan sekadar untuk
percaya melainkan juga
untuk menderita." Dan dia
berkata kepada para
penatua di Efesus untuk
mengingatkan jemaat bahwa
melalui banyak penderitaan
dan kesukaranlah baru kita
dapat masuk ke dalam
kerajaan.
Prinsip-prinsip
Kemenangan
Mengapa gereja menolak
untuk memberitakan hal
tersebut di zaman ini?
Mengapa gereja tidak
mengatakan bahwa kita ini
adalah prajurit? Mengapa
kita tidak diingatkan akan isi
Efesus pasal 6? Mengapa
kita disuruh untuk
mengenakan baju zirah,
pedang dan ketopong dari
Allah jika kita tidak sedang
maju berperang? Apakah kita
hanya sekadar berbaris di
lapangan upacara saja?
Tak ada Kemenangan
tanpa Pertempuran
Mari kita camkan satu hal ini
dengan baik - tidak ada
kemenangan tanpa
pertempuran. Tahukah Anda
apa itu kemenangan? Apakah
Anda mengalami kemenangan
tersebut? Nah, jika Anda
belum masuk ke dalam
peperangan, tentu saja Anda
tidak akan memenangkan
perang. Sebelum ada
kemenangan, harus ada
pertempuran terlebih dahulu.
Secara logis hal ini sangatlah
mudah untuk dipahami.
Orang Kristen yang tidak
tahu apa arti kemenangan
adalah mereka yang memang
belum masuk ke dalam
peperangan. Dan saya
tekankan sekali lagi, hal ini
tidak ada kaitannya dengan
pergumulan di dalam batin.
Pergumulan batin seharusnya
sudah dituntaskan pada saat
Anda dibaptis. Persoalan
tentang komitmen
seharusnya sudah tuntas
saat baptisan.
Jika pergumulan batin Anda
belum tuntas, tahukah Anda
apa yang akan terjadi? Anda
akan hidup dalam kekalahan.
Anda akan memperlihatkan
gambaran pasukan yang
kalah. Itukah pengalaman
Anda? Kita menginginkan
jemaat yang hidup
berkemenangan. Orang-
orang yang melihat akan
berkata, "Oh, itulah
Kekristenan." Tapi bagaimana
kita dapat memenangkan
orang bagi Kristus jika kita
hidup dalam kekalahan?
Tidakkah terlintas di pikiran
Anda, apa maknanya menjadi
orang Kristen? Apakah itu
berarti hidup dalam
kekalahan di sepanjang
waktu?
Tak ada kemenangan
tanpa Bala Tentara
Hal yang kedua, tentu saja,
tak akan ada kemenangan
tanpa adanya pasukan. Anda
tidak akan memenangkan
sebuah pertempuran melawan
satu pasukan secara
sendirian. Anda tidak akan
dapat sendirian
memenangkan pertempuran
melawan satu pasukan
musuh. Memang kita
memerlukan banyak orang
seperti Rambo di dalam
laskar kita. Akan tetapi satu
Rambo tidak akan
memenangkan pertempuran
bagi kita. Mungkin ini cara
berpikir banyak orang
Kristen. Mereka berkata,
"Nah, terdapat banyak orang
Kristen yang hebat di dalam
gereja. Mereka akan
memenangkan pertempuran
buat kita. Saya tidak perlu
melibatkan diri."
Tidak ada Kemenangan
tanpa Panglima
Tertinggi
Hal yang ketiga adalah bahwa
tidak ada kemenangan tanpa
adanya Panglima Tertinggi.
Dialah yang memimpin kita di
dalam pertempuran. Dialah
yang menyusun strategi
pertempuran. Dalam ilmu
kemiliteran, seorang
komandan yang baik, adalah
bagian yang sangat penting
dalam mencapai kemenangan.
Jika Anda memiliki 5 juta
prajurit dan seorang jendral
yang buruk, maka jendral ini
akan mengorbankan tentara
yang 5 juta orang itu. Dari
sejarah militer kita tahu
bahwa seorang jendral yang
cakap, walaupun pasukannya
jauh lebih sedikit, akan
mampu mengalahkan pasukan
lawan yang berkali-kali lipat
jumlahnya.
Dan hal itu juga berlaku di
dalam gereja. Di bawah
kepemimpinan Yesus Kristus
sebagai Panglima Tertinggi
kita, maka jumlah pasukan
bukan lagi ukuran yang
penting. Contohnya
pertempuran besar di antara
Gideon dengan musuh bangsa
Israel. Saat itu bangsa Israel
memiliki 23.000 orang, Tuhan
berkata, "Jumlahnya terlalu
banyak." Gideon
menguranginya menjadi
10.000 orang. Tuhan
berkata, "Masih terlalu
banyak." Saat itu, jumlah
pasukan musuh sebenarnya
jauh lebih banyak lagi. Akan
tetapi Tuhan terus saja
mengurangi jumlah pasukan-
Nya. Tuhan berkata, "Aku
hanya memerlukan 300
orang."
Alkitab adalah buku tentang
kemenangan. Dan jika Anda
adalah bagian dari bala
tentara-Nya, maka
sebaiknya Anda belajar juga
untuk berpikir seperti ini,
"Aku tidak tahu apa itu
kekalahan". Rasul Paulus
tidak tahu apa arti kata
'kalah'. Itu sebabnya dia
berkata di dalam surat
Korintus, "Syukur kepada
Allah yang selalu membuat
kita menang di dalam Kristus
Yesus." Dia tidak berkata
'kadang-kadang'. Dia berkata
'selalu'.

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (4)

Saya hanya mau menjadi
tentara."
Di Inggris terdapat iklan yang
dipasang, "Bergabunglah
dalam angkatan perang. Anda
akan dapat berjalan-jalan ke
Jerman, ke Bahama dan lain-
lain lagi." Oh, begitu banyak
keuntungan bergabung
dengan angkatan perang.
"Dan Anda akan mendapatkan
pelatihan yang bagus untuk
masa depan karir Anda."
Yang lucu adalah mereka
tidak diberitahu bahwa
mereka harus berangkat ke
medan perang. Saat saya
mengamati iklan itu, saya
bertanya-tanya, prajurit
macam apakah yang sedang
mereka cari itu? Karena
dengan menawarkan
perjalanan gratis dan juga
keuntungan-keuntungan
lainnya, bagi saya iklannya
lebih seperti iklan untuk
mendapatkan turis dan
bukannya prajurit.
Akan tetapi itulah yang
sedang terjadi di gereja. Kita
semua ini turis. Mengapa
gereja sampai mendapatkan
turis? Karena gereja
membuat promosi yang sama
saja dengan iklan angkatan
perang tersebut. Kita ajak
orang untuk datang dan
menjadi Kristen karena ada
begitu banyak keuntungan
yang bisa diraih di sana.
Salah satu keuntungan yang
paling utama adalah Anda
akan mendapatkan kursi di
pertunjukan orkestra
surgawi. Tak ada hal di bumi
ini yang dapat dibandingkan
dengan hal tersebut. Maksud
saya, pernahkah Anda
menonton pertunjukan di
mana pemainnya adalah para
malaikat? Pertunjukan ini
tidak bisa dibandingkan
dengan yang lain, tak ada
satu pun pertunjukan di bumi
yang bisa menandingi
pertunjukan tersebut. Jadi
pesanlah tiket Anda
secepatnya. Kalau tidak,
Anda mungkin akan kebagian
tempat duduk terlalu jauh di
belakang. Dan sejauh yang
saya ketahui, Anda tidak
dapat membawa teropong
Anda dari bumi ke surga. Dan
sewaktu di bumi juga
tersedia banyak keuntungan.
Mungkin Anda akan
mendapatkan pendeta yang
sangat ramah. Jadi, jika Anda
menghadapi masalah seperti
para tentara itu, maka Anda
bisa antri di pintu untuk
konseling Apa Motivasi Anda?
Gereja semacam inikah yang
dibahas di dalam Alkitab?
Saya pikir saat Yesus
Kristus mengamati gereja-
Nya, Dia akan menangis.
Sebelum ini kita pernah
membahas "Akankah Yesus
menemukan iman ketika Dia
kembali nanti?" Ini adalah
sebuah pertanyaan retorik.
Pertanyaan retorik berarti
pertanyaan yang jawabannya
adalah tidak. Tidak, Yesus
tidak akan menemukan iman.
Dia tidak akan menemukan
kesetiaan di dalam gereja-
Nya di zaman ini.
Karena setiap orang
mengejar kepentingan pribadi
masing-masing. Mereka
bertanya tentang keuntungan
apa yang bisa mereka
dapatkan. Mereka bahkan
tidak tertarik pada perkara
kemerdekaan dari dosa.
"Siapa yang mau bicara
tentang kemerdekaan dari
dosa? Yang ingin aku ketahui
adalah keuntungan nyata
macam apa yang bisa aku
dapatkan saat aku menjadi
Kristen. Apakah aku akan
lulus ujian dengan nilai yang
lebih baik dari mereka yang
non-Kristen? Akankah
bisnisku menjadi lebih
makmur karena berkat Allah.
Apakah aku bisa
mendapatkan istri yang lebih
baik? Inilah hal-hal yang
nyata. Maksudku,
mendapatkan istri yang baik
adalah makna hidup ini,
bukankah begitu? Lihatlah
orang-orang yang ramah di
gereja. Maksudku, di mana
lagi Anda bisa mendapatkan
gadis-gadis yang ramah,
baik dan sabar? Hanya ada
di gereja."
Motivasi menjadi Kristen
adalah mendapatkan suami
yang baik atau mendapatkan
istri yang baik. Inilah yang
praktis. Siapa yang mau
bicara tentang pasukan?
Anda tidak mungkin akan
memikirkan pernikahan saat
berada di medan perang.
Apakah Anda melihat
persoalannya? Jika seperti
itu cara kita berpikir,
bagaimana bisa kita menjadi
laskar Kristus? Demikianlah,
saat Anda berdoa, "Tuhan,
aku akan menghadapi ujian
masuk sekarang, tolonglah
aku melewati ujian ini." Entah
bagaimana, Allah harus
membantu Anda agar bisa
mendapatkan gelar. Jadi Anda
perlu meyakinkan Tuhan,
"Lihat, aku akan menjadi
prajurit yang jauh lebih baik
jika aku memiliki gelar."
Kekristenan macam apakah
yang sedang kita bicarakan
ini? Saya telah menjadikan
diri saya ini sangat tidak
populer di kalangan gereja-
gereja sekarang ini. Karena
saya muak dengan
pemberitaan Injil yang
mengubah laskar Tuhan
menjadi gerombolan turis.
Kumpulan orang egois, yang
mengejar kepentingan
pribadi. Tak heran jika orang
non-Kristen menatap ke arah
orang Kristen, dan berkata,
"Apa bedanya antara kamu
dan aku? Kamu sama
egoisnya dengan aku." Satu-
satunya perbedaan adalah
Anda ingin mengklaim bahwa
Allah berada di pihak Anda.
Baptisan - Hanya untuk
mereka yang Siap
Baptisan adalah suatu
upacara pelantikan masuknya
Anda ke dalam bala tentara
Tuhan. Dan seperti menjadi
tentara, tak seorangpun
yang boleh masuk ke dalam
angkatan perang jika dia
tidak siap untuk mati. Setiap
tentara yang aktif memahami
bahwa dia bisa saja mati. Dan
semakin ganas
pertempurannya, maka
semakin besar pula
kemungkinan dia untuk mati.
Janganlah terburu-buru
masuk ke dalam baptisan.
Sebagaimana yang Anda
ketahui, untuk bisa
dibaptiskan di dalam gereja
ini sangatlah sulit.

Blessing Family Centre Surabaya

Lebih Dari Pemenang - Laskar TUHAN (3)

Jika Anda tidak berada di
dalam pasukan, maka Anda
bukanlah orang Kristen.
Terlalu banyak orang Kristen
di zaman sekarang ini yang
terbiasa dengan ajaran
bahwa diselamatkan atau
menjadi orang Kristen,
adalah sekadar masalah
percaya agar Anda bisa
masuk ke surga. Jika Anda
berada di dalam lingkungan
ajaran semacam ini, ini
berarti Anda belum membaca
isi Alkitab.
Saya ingin agar Anda
mengerti bahwa menjadi
seorang Kristen dan
dibaptiskan bukanlah agar
Anda memperoleh jaminan
satu kursi di bioskop
surgawi. Bukan supaya Anda
bisa menyaksikan satu
tontonan yang bagus saat
Anda ke surga nanti. Atau
mungkin, Anda akan
bergabung di orkestra di
panggung surgawi memainkan
gitar, harpa, atau instrumen
yang lain. Itulah ajaran yang
diberikan kepada saya ketika
saya masih baru menjadi
Kristen. Saya menjadi Kristen
supaya saya memperoleh
satu tiket yang akan
menjamin bahwa saya akan
mendapat satu kursi di
surga.
Pesan penting yang mau
saya sampaikan adalah
bahwa setiap orang Kristen
dipanggil untuk bergabung
dengan bala tentara Allah.
Bala tentara Allah adalah
pasukan pembebasan,
pasukan keselamatan. Anda
diselamatkan untuk
menyelamatkan orang lain.
Dan perang yang harus kita
tempur adalah perang yang
sangat berat. Tetapi
sayangnya, banyak orang
Kristen bahkan tidak tahu
apa itu peperangan.
Berperang bagi
Keselamatan orang lain
Kita berbicara tentang lebih
dari pemenang. Untuk menang
harus terjadi pertarungan.
Bagi Anda pertarungan itu
merujuk kepada hal apa?
Saya kira sebagian besar
akan menjawab, "Pergumulan
rohani di dalam diri yang
harus kita perangi." Atau,
"Ya, kehidupan rohani adalah
medan perang yang saya
pergumulkan di dalam diri
saya setiap hari." Itukah
jawaban Anda?
Ini bukanlah pertarungan
yang dimaksudkan dalam
Alkitab. Mungkin itu adalah
kisah hidup Anda. Akan tetapi
itu bukanlah kisah yang
terdapat di dalam Alkitab.
Pertarungan yang dibahas
dari dalam Kitab Suci adalah
berperang bagi keselamatan
orang lain bukannya
pergumulan di dalam diri
sendiri dan hal yang
semacam itu. Namun mungkin
Anda akan berkata,
"Tidakkah benar bahwa kita
sendiri mengalami pergumulan
di dalam diri ini?" Memang
benar. Akan tetapi hal itu
seharusnya terjadi sebelum
Anda masuk ke dalam
pasukan. Pergumulan di
dalam diri seharusnya sudah
dituntaskan pada saat Anda
maju untuk baptisan.
Apakah ada prajurit yang
maju ke medan perang
dengan senjata di tangan
tetapi berkata, "Aku bingung
apakah harus menembak
atau tidak. Aku tidak yakin
apakah aku berada di pihak
yang benar." Atau, "Aku
merasa sangat menderita.
Aku tidak yakin apakah aku
bisa bertempur. Mungkin lebih
baik aku berdiam di dalam
lubang perlindungan saja.
Mungkin sebaiknya aku
mencari perlindungan di sana
sampai aku dapat mengatasi
persoalanku sendiri."
Banyak orang yang
menghabiskan kehidupan
Kristen mereka bergumul
tentang hal: apakah mereka
akan maju bertempur atau
tidak? Mereka berkata, "Aku
merasa tertekan bagaimana
mungkin aku bertempur?"
Apakah ada pasukan di mana
kebanyakan tentaranya antri
ingin bertemu komandan
padahal peluru meriam pihak
musuh berterbangan di
sekitar mereka. "Komandan,
aku... aku merasa tidak enak
hari ini." Dan yang satunya
lagi terlihat lebih menderita
ketimbang yang sedang
menghadap. Saat si
komandan itu menatap ke
depan, separuh dari
pasukannya berbaris antri,
menunggu untuk konseling.
Dan nyaris tidak ada yang
sedang aktif bertempur.
Dan yang lebih ajaib lagi,
ketika si komandan itu
selesai menangani orang
tersebut, orang ini lalu
keluar dan mengantri lagi
untuk giliran konseling
berikutnya. Demikianlah, pada
akhir petang itu, si komandan
sudah sangat kelelahan
tetapi orang yang pertama
dia tangani sudah muncul lagi
untuk minta konseling.
Maksud saya, si komandan
ini bahkan tidak sempat
mengarahkan pertempuran.
Dia harus membereskan
pasukannya dulu.
Nah, semua itu mungkin
terdengar lucu, tetapi
bukankah itu kenyataannya?
Itulah situasi di sebagian
besar gereja sekarang ini.
Saya pernah berkhotbah di
sebuah perkemahan di
Kanada. Separuh dari
peserta perkemahan itu ingin
mencari konselor. Dan para
konselor harus menghadapi
antrian sampai keluar pintu
mereka. Apa yang digumuli
kebanyakan orang? "Aku
tidak yakin apakah aku ini
orang Kristen atau bukan."
Seperti seorang tentara yang
mendatangi komandannya
dan berkata, "Aku tidak tahu,
apakah aku ini seorang
tentara atau bukan?
Dapatkah Anda memberitahu-
ku, apakah aku ini seorang
tentara?" Bagaimana kita mau
berperang ini jika pasukan
kita bahkan tidak tahu
apakah mereka tentara atau
bukan.
Anda seorang Laskar
Kristus atau Turis?
Apakah Anda seorang
prajurit? Apakah Anda yakin
bahwa Anda seorang
tentara? Mungkin setelah ini,
Anda akan berkata, "Ya, aku
adalah prajurit Kristus."
Bagus, sekarang kita akan
berbaris menuju medan
tempur. Lalu Anda berkata,
"Tunggu dulu, saya tidak
berbicara tentang perang.

Blessing Family Centre Surabaya