Sabtu, 16 Oktober 2010

DISELAMATKAN OLEH KASIH (Bagian 1)

Di depan halaman
sebuah gedung yang
indah dengan bunga-
bunga yang
bermekaran, banyak
lelaki dan perempuan
berpakaian indah
dengan aroma yang
wangi, berbondong-
bondong masuk ke
dalamnya ....
Rupanya di sana ada
jamuan makan yang
mewah..
Perempuan itu
terpaku dalam
diamnya..... Paras
cantiknya tidak
mampu
menyembunyikan
gejolak perasaan
hatinya. Gembira,
suka cita tetapi juga
nampak sedih....
Kedua tangannya
yang memegang erat
botol pualam indah
berisi minyak wangi
nampak bergetar
keras, benda yang
nampak sangat
berharga sekali,
didekapnya erat
didadanya. Tubuhnya
gemetaran, titik
keringat membasahi
keningnya... matanya
tajam tak berkedip
menatap ke dalam
gedung mewah itu....
Penampilan
perempuan itu
nampak menyolok
sekali bila
dibandingkan dengan
tamu-tamu lainnya
yang berdatangan,
bukan karena
kemewahannya,
tetapi karena
kesederhaaannya.
Gaun panjang
berwarna putih
menutupi tubuh
mungilnya. Selendang
putih lebar menutupi
kepalanya dan
menutupi rambut
hitamnya yang lebat
bergelombang
sampai ke pinggang,
dan selendang itu
menutupi hampir
separuh wajahnya.
Wajah itu cantik, dan
matanya berkaca-
kaca... Berkali-kali
nampak ia menggigit
bibirnya yang mungil
dan merah alami,
menahan gejolak
hatinya yang siap
meledak....
Gedung mewah itu
adalah rumah Simon,
seorang Farisi, yang
tengah menjamu
tamu-tamunya. Salah
seorang yang
diundang adalah
Yesus. Yesus sangat
terkenal sebagai
seorang guru yang
mengajarkan tentang
kebaikan, dan kuasa
penyembuhan yang
sering dilakukannya
pada orang yang
menderita sakit....
Ajaran-Nya sangat
menyentuh, tentang
kebaikan dan suka
cita.... Yesus adalah
anak Yusuf seorang
tukang kayu di
Yerusalem.
Yesus merupakan
seorang pemuda
yang sangat tampan.
Wajahnya teduh
sekali, tatap matanya
lembut.... suaranya
halus, menimbulkan
rasa tenang dan
damai.... Rambutnya
panjang tergerai
berombak halus ...
Dan tatapan mata
perempuan muda itu
menatap lekat pada
Yesus dari tempatnya
berdiri...
Perempuan itu masih
ingat secara jelas
sewaktu orang-orang
Farisi dan juga ahli-
ahli Taurat
menyeretnya dengan
kasar dan paksa dari
rumahnya menuju ke
rumah Tuhan.
Meskipun ia berusaha
sekuatnya
memberontak untuk
lepas, namun tangan-
tangan kasar itu
begitu kuat
mencengkeram kedua
tangannya, bagai
jepitan katip kepiting
raksasa. Menyakitkan
dan menusuk
kedaging lengannya
sampai terasa ke
tulang belulangnya.
Tubuhnya yang kecil
mungil bagai terbang,
terangkat oleh jepitan
tangan-tangan kasar
itu. Seberapa
kerasnyapun dia
berontak, berpuluh-
puluh kali lipat juga
kekuatan mereka
mencengkeramnya.
Perempuan itu begitu
ketakutan, air mata
bercucuran
membasahi pipinya
yang halus
kemerahan.
Perempuan itu cantik
sekali, tetapi tidak
berdaya.
Sewaktu tubuh yang
terlihat lemah dan
rapuh itu mereka
lemparkan ketengah-
tengah halaman
rumah Tuhan yang
banyak dipenuhi lelaki
dan perempuan yang
menjerit-jerit dan
mengumpat dengan
kata-kata yang kasar
serta tidak senonoh
mencemohkannya.
Kata-kata dan
umpatan kasar yang
seharusnya tidak
pantas terdengar
keluar dari mulut-
mulut lelaki dan
perempuan terhormat
dengan dandanan
yang rapi dan sopan,
apalagi itu di rumah
Tuhan.... namun
kenyataan itu terjadi
nyata...
"Perempuan
terkutuk....
perempuan sundal....
lempari saja dia
dengan batu....
sampai mati....
lempari dia... lempari
dia...." begitu suara-
suara kerumunan
manusia itu
bergemuruh.
Kekacauan menjadi-
jadi. Wajah-wajah
nampak berubah
menjadi beringas dan
kasar mengerikan....
teriakan semakin
riuh... dan tidak
terkendali...
Perempuan muda itu
semakin meringkuk
ketakutan... tubuhnya
bergetar keras...
airmata membanjir
deras membasahi
pipinya....
Perempuan itu
nampak seperti
seekor binatang kecil
yang tidak berdaya di
tengah kerumunan
manusia-manusia
yang diliputi oleh
emosi kemarahan.
Dia bersimpuh di
tanah keras halaman
rumah Tuhan dengan
kondisi yang
menggenaskan...
Pakaian putih yang
menutupi tubuh
mungilnya nampak
kotor dan tercabik
disana sini...
Lengannya yang putih
halus dan lembut
nampak memerah
dan tergores luka
yang nampak masih
mengeluarkan darah
merah membasahi
lengan dan bajunya
yang terkoyak..
Rambut lebat hitam
bergelombang
tergerai berhamburan
dan tidak beraturan
sampai
kepinggang....menutupi
sebagian wajah dan
dadanya yang penuh,
yang juga nampak
sebagian terbuka...
karena beberapa
kancing baju yang
terlepas. Perempuan
itu cantik sekali
ditengah ketidak
berdayaannya....
wajahnya lembut dan
halus dengan mata
yang menatap
ketakutan....
hidungnya mancung
dengan bibir mungil
merah yang bergetar
karena tangis.... Dan
pakaian kotor
tercabik-cabik itu
sama sekali tak
mampu
menyembunyikan
keindahan tubuhnya
yang indah dengan
lekukan sempurna
dan kulit tubuh yang
lembut, putih dan
bersinar.........
Rasanya aneh sekali
melihat manusia
selembut, secantik
dan begitu tidak
berdaya...
diperlakukan demikian
kejam dan kasar....
Teriakan dan hujatan
kasar, kotor semakin
menjadi-jadi ditujukan
padanya.
"Lempari saja dia
dengan batu....
sampai mati....
perempuan kotor.....
perempuan sundal...
Jangan biarkan
dosanya semakin
mencemari kita....."
teriak mereka.... Dan
teriakan itu disambut
riuh dengan teriakan-
teriakan lain yang
menyetujui saran
mengerikan itu...
Dengan ketakutan dan
tubuh bergetar
perempuan itu
menatap kerumunan
massa yang
menggerumuninya
dari balik air matanya
dan rambut hitam
panjangnya yang
tergerai menutupi
sebagian wajahnya....
Hatinya bergetar
perih..... dia semakin
merintih dalam tangis
dan ketakutan..., di
antara kerumunan
manusia terhormat
dihadapannya.... dia
melihat ada banyak
lelaki yang telah
dikenalnya dengan
cukup baik dan
bahkan juga
mengenalnya sangat
baik.... bukan hanya
secara formal tetapi
bahkan setiap inci dari
tubuhnya, mereka
telah kenal dengan
sangat akrab... Malah
dia yakin, lelaki-lelaki
itu lebih mengenal
segala keindahan
yang ada pada dirinya
daripada dirinya
sendiri mengenal
tubuhnya.
Lelaki-lelaki itu
sekarang menjadi
manusia yang asing
buatnya .... lelaki-lelaki
yang aneh dan
berubah wujud
menjadi lelaki-lelaki
yang tidak dikenalnya
lagi.... lelaki yang
biasa bermulut manis
dan berwajah
memelas karena
menginginkan
kehangatan dan
kewanitaannya.... kini
berubah menjadi
manusia yang
menatapnya dengan
kemarahan, rasa jijik
dan berteriak-teriak
mengeluarkan kata-
kata yang sangat
kotor.... bahkan dia-
pun sangat ngeri
mendengarnya....
Perempuan itu ingat
statusnya sebagai
perempuan berdosa...
perempuan sundal....
dan dia mengerti
karena status itulah
dia sekarang berada di
halaman rumah
Tuhan, rumah yang
dulu sekali.... sewaktu
dia kanak-kanak
sering
dikunjunginya....
bahkan merupakan
rumah ke dua
baginya... karena di
rumah itu dia
memperoleh banyak
suka cita dan
kegembiraan bersama
teman-teman
kecilnya, bernyanyi
memuji Tuhan.... dan
mendengar cerita
tentang betapa
baiknya Tuhan dalam
kehidupan manusia....
Tapi itu dulu sekali....
meski ingatan itu
masih sangat
membekas di
hatinya....., kenangan
terindah dalam
hidupnya.... namun
sekaligus dia
membencinya....
sangat
membencinya....
Dia membenci semua
kecantikan yang ada
ditubuhnya,
kecantikan dan
kemolekan sempurna
yang menjadi
kecemburuan teman-
teman gadisnya yang
lain.... kecantikan dan
kemolekan yang
sekaligus menjadi
pujaan dan sanjungan
teman-teman
lelakinya dan setiap
orang yang
menatapnya.... Dia
begitu bersinar
dengan
kecantikannya.... dan
sifat lemah lembutnya
sangat disenangi
semua orang.... Dia
sosok perempuan
yang cantik, lembut
dengan perilaku yang
disenangi....
Dia suka menolong
dan banyak
menghabiskan
waktunya untuk
kegiatan sosial......
terutama terhadap
anak-anak kecil yang
kurang beruntung
yang terdampar
dirumah yatim
piatu....
Dengan
kesederhanaan
hidupnya, karena dia
hanya tinggal dengan
ibunya yang telah tua
disebuah rumah kecil
sederhana yang
bersih dengan taman
bunga yang indah
bermekaran, di
bangunan rumah
yang nyaris mau
rubuh .... Dia bekerja
keras membantu
orang-orang yang
butuh bantuannya,
mencuci...
memasak....bekerja di
ladang, sampai
mengangkut batu di
sungai untuk dijual di
tempat bangunan.
Dan dari hasil kerja
keras tersebut
sebagian digunakan
untuk mencukupi
kebutuhannya dan
ibunya, sedangkan
sebagian besar
lainnya dibelikannya
bahan-bahan
makanan untuk
teman-temannya di
panti asuhan.... Dan
itu terus berjalan hari
lepas hari...
Bekerja keras....,
membagikan hasilnya
ke rumah yatim piatu,
beribadah di rumah
Tuhan, itulah yang
dilakukanya dengan
setia. Banyak
sahabat.... banyak
teman... dan banyak
saudara.... meskipun
bukan sekandung
atau sehubungan
darah dengannya,
karena memang dia
dan ibunya di kota itu
hanyalah perantau
yang mencoba
peruntungan hidup...
----------
LORD JESUS bless
you and me, now
and forever.
AMIN.
Sumber tulisan:
YOHANNES 7:53 - 8:11
= Perempuan yang
berzinah
LUKAS 7:36-50 =
Yesus diurapi oleh
perempuan berdosa
By: Lisa Fransisca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar