Jumat, 08 Oktober 2010

" Y O S U A..." (bagian : 1)

Hari ini saya ingin
bagikan tentang Hati
hamba/ mentalitas
hamba...karena
Kepemimpinan
Rohani bukan hanya
perlu orang -orang
yang punya karakter
Kepemimpinan
bermental Prajurit
( Warrior Leadership),
tetapi juga
Kepemimpinan
bermental Hamba..
( Servant Leadership).
Yosua hampir
sepanjang hidupnya
di didik Tuhan
menjadi hamba dari
Musa..dan hal itulah
yang membentuk
karakter Yosua untuk
menjadi seorang
pemimpin bangsa
Israel yang sanggup
membawa
bangsanya masuk
dan menguasai Tanah
Perjanjian (Kanaan).
Seorang pemimpin
yang berhati hamba
memiliki hal-hal
seperti ini :
a. Lemah Lembut
Kelemah lembutan
bukan hanya
berbicara tentang
kemampuan
seseorang untuk
tahan menderita
aniaya tanpa melawan
dan membalas
sedikitpun, tetapi
Kelemah lembutan
sebenarnya
mempunyai
pengertian yang lebih
luas dari itu :
- mempunyai roh/
inner-man/manusia
batiniah / karakter
rohani yang rendah
hati dan cara berpikir
yang rendah hati
( yang akhirnya
menghasilkan cara
berbicara dan sikap /
respon yang rendah
hati juga).
Roh yang rendah hati
bukan berbicara
tentang tutur kata
yang halus melainkan
sebuah sikap hati
yang TUNDUK kepada
perintah TUAN-NYA..
Kita lihat apa yang
dikatakan-Nya tentang
Kaleb di Bilangan 14:24
bahwa ia memiliki
jiwa yang berbeda
dengan ke 10
pengintai
lainnya..dalam
terjemahan Inggris
versi New King James
dikatakan seperti
ini.."..he has a
different spirit in
him.." ( ia memiliki
roh yang berbeda).
Roh yang berbeda
yang dimiliki Kaleb
dapat terlihat saat
dimana 10 orang dari
12 orang pengintai
yang diutus Musa
melapor ke Musa
tentang keadaan
Tanah Kanaan dengan
informasi berisi
KETAKUTAN yang
membuat bangsa
Israel menjadi
Ragu,Takut dan
akhirnya
Memberontak kepada
Musa dan Tuhan,
Kaleb dan Yosua
malah berbicara
sebaliknya ( tentang
Kemenangan) dan
mencoba untuk
menentramkan
bangsanya. ( Bilangan
13:30). Kaleb tidak
melakukan semua ini
karena ingin menjadi
pahlawan atau
mencari muka
dsbnya..tetapi ia
lakukan ini karena
tahu bahwa sebagai
suruhan Musa
( Musapun disuruh
Tuhan untuk
mengintai Kanaan ;
Bilangan 13:1-2) ia
harus lakukan seperti
yang diperintahkan
Musa..( Taat).
- mau diajar.
Pengertian lain dari
lemah lembut adalah
sikap hati yang mau
diajar / di didik. Ke-12
pengintai yang dipilih
Musa bukanlah orang
biasa melainkan
Pemimpin-pemimpin
dari suku-suku
Israel..! ( Bilangan
13:2). Jika kita mau
menjadi seorang
Pemimpin kita juga
harus mau untuk
dipimpin..entah itu
dalam sebuah
komunitas kecil /
kantor atau
perusahaan kecil
bahkan dalam sebuah
komunitas besar
dimana kita berada..
Jika kita tahu bahwa
kita dipanggil Tuhan
menjadi seorang
Pemimpin kita harus
punya sikap mau
Dipimpin terlebih
dahulu....bahkan
mungkin jika engkau
dengar sendiri Tuhan
bicara kepadamu
bahwa Tuhan akan
pakai
hidupmu...INGATLAH
sesuatu bahwa
engkau perlu DI
PROSES dan salah
satu cara Pemrosesan
itu adalah dengan
MAU DI AJAR/ DI
DIDIK..lihat hidup
Samuel seorang Nabi
Besar dengan TRACK
RECORD yang luar
biasa dalam
pelayanannya kepada
Tuhan dan
sesama...ia sendiripun
harus hidup dalam
DIDIKAN..
" ..tetapi anak itu
( Samuel) menjadi
Pelayan Tuhan di
bawah pengawasan
imam Eli." ( 1 Samuel
2:11). Saya melihat
dalam pelayanan,
banyak anak-anak
Tuhan yang mau
ambil jalan pintas
dengan berbekal
PANGGILAN TUHAN
atas
hidupnya..mereka
malas, segan dan
tidak mau dididik atau
diajar..mereka mau
melesat cepat dan
melakukan banyak hal
tanpa paham bahwa
inner-man/ manusia
roh kita terlebih
dahululah yang harus
dibenahi...dalam
proses DIDIKAN ini
wajar jika muncul
teguran, disuruh-
suruh, dianggap tidak
ada apa-apanya
bahkan tersinggung
pun adalah wajar
dalam proses ini
ASALKAN
JANGANLAH KITA "
MEMBERONTAK"
kepada orang yang
dipakai Tuhan untuk
MENDIDIK &
MENGAJAR kita...Ke-10
pengintai mengira
bahwa mereka hanya
berurusan dengan
seorang bernama
Musa tanpa mereka
pahami bahwa
sebenarnya mereka
sedang BERURUSAN
DENGAN TUHAN..
b. Tidak Menonjolkan
diri sendiri
Seorang sarjana
Alkitab terkemuka
W.E Vine mengartikan
kelemah-lembutan
sebagai "kebalikan dari
sikap suka
menonjolkan dan
mementingkan diri
sendiri;..sama sekali
tidak memusatkan
perhatian kepada diri
sendiri."
Dalam Lukas pasal 17
dari ayat 10, kita bisa
melihat sebuah
pernyataan yang tulus
dan murni hamba-
hamba berbakti
kepada tuannya tanpa
pamrih : Kami adalah
hamba-hamba yang
tidak berguna; kami
hanya melakukan apa
yang kami harus
lakukan... Demikianlah
juga saudara dan
saya harus memiliki
karakter yang tidak
sombong,
menonjolkan diri
sendiri,
membanggakan diri
dsbnya....ingat..kita
hanyalah HAMBA..
c. Setia
Mau tidak mau
kesetiaan adalah
penting bagi kita
hamba-hamba-
Nya..Dalam Lukas
pasal 17 dari ayat 7-10
diceritakan bahwa
pekerjaan hamba ini
adalah melayani
dengan setia
pekerjaan/ milik
tuannya( ayat 7) dan
setia melayani
tuannya secara
pribadi (ayat 8)..Kedua
hal ini adalah
gambaran dari kita
sebagai hamba yang
melakukan pekerjaan-
Nya/ mengolah apa
yang dipercayakan-
Nya bagi kita tapi juga
melayani DIA secara
PRIBADI...dan dalam
keduanya itu haruslah
kita SETIA.
Dengan KESETIAAN
yang penuh, tulus
dan tanpa pamrih
pastilah saudara dan
saya dapat melakukan
yang terbaik bagi
TUHAN kita..kita tidak
akan bekerja
serampangan dan
asal-asalan tetapi
bekerja MAXIMAL
untuk
MENYENANGKAN
HATI TUHAN
kita...Amin.
Dalam Anugerah
Tuhan bagiku selalu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar