Sabtu, 04 September 2010

"Amarah adalah akar dari segala malapetaka..........."

"Biarlah kamu marah, tetapi
jangan berbuat dosa;
berkata - katalah dalam
hatimu ditempat tidurmu,
tetapi tetaplah
diam" (Mazmur 4:5)
Kemarahan tidak
mengerjakan yang baik
dalam hidup manusia.
Amarah menimbulkan sakit
hati (Kej.34:7); amarah
menuntun orang
melakukan dosa (Mzm.4:5),
amarah mendorong
seseorang melakukan
berbagai tindakan
kejahatan (Mzm.37:8),
amarah membuat orang
tidak dapat kendalikan diri
(Ams.19:19). Amarah
memisahkan kita dari orang
yang kita cintai (Ams.21:19).
Itu berarti amarah adalah
akar dari segala malapetaka.
1. Apakah yang membuat
kita marah ? Ada banyak hal
yang membuat kita marah.
Marah adalah warisan. Kita
marah sejak kita masih
kanak2. "Dalam keadaan
ingin menjadi sempurna,
kita dibentuk oleh keadaan
dan orang tua kita," dan itu
menuntun hidup kita
seterusnya." Kita marah
saat kita berada pada posisi
tertolak. Karena penampilan
yang kurang pas,
kebudayaan kita yang
kurang cocok atau
pendapat dan permohonan
kita yang tidak diterima
orang lain. Kita marah saat
kita berpikir negatif terhadap
orang lain. Saat orang
sedang membisikkan
sesuatu kepada temannya,
kita mengira, dia sedang
membicarakan kita
(Ams.25:23).
Pikiran yang negatif
membuat kita
mendambakan celaka dan
penghakiman pada orang
lain (Mzm.37:1). Kita marah
karena iri hati. Raja Saul
marah karena Daud berhasil
(1 Sam.18:6-30). Saudara2
Yusuf marah, karena Yusuf
diperlakukan ayah mereka
secara khusus (Kej.37:11).
Kain marah dan
membunuh adiknya Habel
karena persembahan Habel
diterima oleh Tuhan
(Kej.4:3-5). Murid2 Tuhan
Yesus marah, karena
mendengar permintaan dari
ibu anak2 Zebedeus supaya
kedua anaknya boleh duduk
sebeleh menyebelah
dengan Tuhan Yesus dalam
kerajaanNya (Mat.20:20-24).
2. Bagaimana caranya
mengatasi marah.
* Pertama, jangan memberi
tempat dihati dan pikiran
kita bagi marah. "Segala
kepahitan, kegeraman,
kemarahan, peretikaian dan
fitnah hendaklah dibuang
dari antara kamu, demikian
pula segala
kejahatan" (Ef.4:31). Hal ini
tentunya tidak terjadi begitu
saja. Kita harus melihat segi
yang baik dari sesama
termasuk orang jahat
sekalipun."Jangan marah
karena orang yang berbuat
jahat, jangan iri kepada
orang yang berbuat
curang" (Mzm.37:1). Saat
marah, berdiam diri. Karena
jika kita melampiaskan
amarah kita, membuktikan
kebodohan kita (Pkh.7:9),
amarah kita ibarat virus
berjangkit pada orang lain
(Ams.15:1).
* Kedua, jangan ijinkan
amarah menjerat kita pada
dosa. (Mzm.4:5).
Marah berbentuk apakah
yang tidak berdosa ? Marah
yang tidak berlarut-larut.
"Apabilah kamu marah,
janganlah kamu berbuat
dosa; janganlah matahari
terbenam, sebelum padam
amarahmu" (Ef.4:26). Marah
yang membuat kita
mengambil hakNya Tuhan
untuk membalas orang
yang kita musuhi.
"Saudara2 yang kekasih,
janganlah kamu sendiri
menuntut pembalasan,
tetapi berilah tempat pada
murka Tuhan, sebab ada
tertulis : Pembalasan itu
adalah hakKu. Akulah yang
akan menuntut
pembalasan, firman
Tuhan" (Roma 12:19).
Amarah adalah sampah.
Haleluyah ...........
God bless................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar