Sabtu, 11 September 2010

MENUNGGU DATANGNYA TUHAN

Pada suatu hari,
Tuhan berjanji akan
mengunjungi rumah
seorang ibu. Ibu itu
sangat bangga dan
gembira. Ia
mempersiapkan
segala sesuatunya
agar pantas
menyambut Tuhan.
Pekarangan
rumahnya disapu
bersih dan perabot-
perabotnya
dibersihkan serta
diatur sehingga
tampak bersih dan
indah. Ia masak
masakan dan kue-kue
yang lezat. Ia kenakan
pakaiannya yang
terbaik. Setelah beres
segalanya, ia duduk
dan menunggu
kedatangan Tuhan.
Tiba-tiba terdengar
suara ketukan pintu.
Ibu itu bergegas
membukanya, "Ini
pasti Tuhan yang
datang," pikirnya
senang. Ternyata
seorang pengemis
berdiri di depan pintu.
" Oh, jangan hari ini.
Jangan
menggangguku. Aku
sedang menunggu
Tuhan yang akan
mengunjungiku !" Ia
mengusir pengemis
dan menutup pintu.
Beberapa saat
kemudian, terdengar
ketukan pintu lagi. Ibu
itu segera membuka
pintu rumahnya.
Tetapi siapa yang
dijumpainya? Hanya
seorang tua miskin
yang minta
bantuannya, karena
anaknya sedang sakit
dan orang tua itu tidak
memiliki uang untuk
membawa anaknya
berobat.
" Maaf, saya tidak bisa
menolongmu hari ini.
Saya sedang
menunggu Tuhan !"
sahut ibu itu sambil
menutup pintu
dengan keras. Ia
sudah mulai merasa
jengkel.
Baru saja tertutup,
pintu sudah diketuk
lagi. Sekali lagi, ibu itu
membukakannya.
Seorang pengemis
yang berpakaian
compang-camping
dan tampak kelaparan
meminta makanan
dan tempat untuk
meletakkan tubuhnya
yang lelah. Pengemis
itu nampak
menyedihkan, tangan
kirinya nampak
memegang struk
penyangga kayu
menopang tubuh
kurusnya, sementara
tangan kanannya
menadahkan
mangkok seng kecil
kotor. Muka tirus
menatap dengan
sedih tak berdaya.
"Ibu, tolonglah saya,
saya lapar ..... dan
izinkan saya
beristirahat disini
sebentar, saya capek
sekali.." pinta
pengemis itu dengan
suara memelas dan
bergetar.
" Oh, tidak bisa. Saya
sedang menunggu
Tuhan. Saya tidak bisa
memberikan roti dan
tempat kepadamu !"
Pengemis itu pergi
dengan langkah
lunglai tertatih-tatih.
Ibu itu menunggu
Tuhan lagi. Berjam-
jam lewat dan senja
pun tiba. Belum juga
ada tanda-tanda
kehadiran Tuhan. Ibu
tadi menjadi gelisah
dan bertanya kepada
dirinya sendiri, "Di
manakah Tuhan yang
berjanji akan
mengunjungiku?
Mengapa sampai
sekarang Tuhan
belum juga
mengunjungiku?"
Akhirnya karena
keletihan dan dalam
kekecewaan ia tertidur
dan bermimpi. Tuhan
mendatanginya dan
berkata, "Aku sudah
mendatangimu tiga
kali dan tiga kali pula
Aku kau tolak !"
(Matius 25:41-45) Dan
Ia akan berkata juga
kepada mereka yang
di sebelah kiri-Nya:
Enyahlah dari
hadapan-Ku, hai
kamu orang-orang
terkutuk, enyahlah ke
dalam api yang kekal
yang telah sedia untuk
Iblis dan malaikat-
malaikatnya. Sebab
ketika Aku lapar,
kamu tidak memberi
Aku makan; ketika
Aku haus, kamu tidak
memberi Aku minum;
ketika Aku seorang
asing, kamu tidak
memberi Aku
tumpangan; ketika
Aku telanjang, kamu
tidak memberi Aku
pakaian; ketika Aku
sakit dan dalam
penjara, kamu tidak
melawat Aku. Lalu
merekapun akan
menjawab Dia,
katanya: Tuhan,
bilamanakah kami
melihat Engkau lapar,
atau haus, atau
sebagai orang asing,
atau telanjang atau
sakit, atau dalam
penjara dan kami
tidak melayani
Engkau? Maka Ia akan
menjawab mereka:
Aku berkata
kepadamu,
sesungguhnya segala
sesuatu yang tidak
kamu lakukan untuk
salah seorang dari
yang paling hina ini,
kamu tidak
melakukannya juga
untuk Aku.
LORD JESUS bless
you and me, now
and forever.
AMEN.
Sumber: Renungan
Harian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar