Senin, 27 September 2010

Yesus adalah Terang Dunia

Yohanes 8:12-20 : Maka
Yesus berkata pula kepada
orang banyak, kata-Nya:
"Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikut
Aku, ia tidak akan
berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia
akan mempunyai terang
hidup." (13) Kata orang-
orang Farisi kepada-Nya:
"Engkau bersaksi tentang
diri-Mu, kesaksian-Mu tidak
benar." (14) Jawab Yesus
kepada mereka, kata-Nya:
" Biarpun Aku bersaksi
tentang diri-Ku sendiri,
namun kesaksian-Ku itu
benar, sebab Aku tahu,
dari mana Aku datang
dan ke mana Aku pergi.
Tetapi kamu tidak tahu,
dari mana Aku datang
dan ke mana Aku pergi.
(15) Kamu menghakimi
menurut ukuran
manusia, Aku tidak
menghakimi
seorangpun, (16) dan
jikalau Aku menghakimi,
maka penghakiman-Ku
itu benar, sebab Aku
tidak seorang diri, tetapi
Aku bersama dengan Dia
yang mengutus Aku. (17)
Dan dalam kitab
Tauratmu ada tertulis,
bahwa kesaksian dua
orang adalah sah; (18)
Akulah yang bersaksi
tentang diri-Ku sendiri,
dan juga Bapa, yang
mengutus Aku, bersaksi
tentang Aku." (19) Maka
kata mereka kepada-Nya:
"Di manakah Bapa-Mu?"
Jawab Yesus: "Baik Aku,
maupun Bapa-Ku tidak
kamu kenal. Jikalau
sekiranya kamu
mengenal Aku, kamu
mengenal juga Bapa-
Ku." (20) Kata-kata itu
dikatakan Yesus dekat
perbendaharaan, waktu Ia
mengajar di dalam Bait
Allah. Dan tidak seorangpun
yang menangkap Dia,
karena saat-Nya belum tiba.
Terang dunia
Kebanyakan orang telah
mengenal arti kata "terang."
Tanpa "terang" manusia
tidak dapat melakukan
aktivitas hidupnya. Para
petani menggarap
sawahnya dari matahari
terbit sampai matahari
terbenam, dlsb. Namun
"Terang" yang disampaikan
disini, bukan terang lampu,
bukan terang matahari, dan
bukan pula terang bulan
tetapi "Terang Dunia."
Terang itulah yang akan
diam di dalam hati
manusia. Itu berarti bahwa
orang tersebut tidak akan
melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan
kegelapan, seperti
menyeleweng, menipu,
mencuri, membunuh, dll.
Tuhan Yesus bukan dari
dunia. Ia menegaskan hal
itu kepada orang banyak,
yang sedang
mendengarkan-Nya. Dalam
keberadaan-Nya sebagai
Manusia Sejati, Dia tetap
memiliki keunikan karena
tidak berasal dari dunia ini,
sehingga Dia tidak akan
mati karena dosa.
Kekekalan-Nya
membuktikan pada dunia
bahwa Ia adalah Terang
Dunia yang akan tetap
menerangi dunia.
Keyakinan ini harus menjadi
dasar keyakinan Kristen.
Dengan demikian, kita telah
memiliki Tuhan yang hidup
kekal dan yang dapat
mendengar keluh kesah
kita, serta yang dapat
memberikan pertolongan
tepat pada waktu-Nya.
Doa: Ya Tuhan jadilah
terang dalam hatiku,
supaya aku dapat berjalan
dalam terang hidup itu.
Status Yesus dan Bapa
Tuhan Yesus melanjutkan
kesaksian-Nya dengan
menyatakan bahwa Ia
adalah terang dunia (ayat
12). Ia tidak hanya terang
Israel. Artinya Yesus datang
bukan hanya untuk bangsa
Yahudi, melainkan untuk
seluruh suku bangsa yang
ada di dunia ini. Tanpa
Yesus manusia hidup
dalam kegelapan, tanpa
terang. Namun, orang-
orang Farisi menolak
kesaksian Yesus. Mereka
memprotes bahwa
kesaksian Yesus tidak benar
karena Ia hanya bersaksi
tentang diri-Nya sendiri
(ayat 13). Terlihat bahwa
yang dipersoalkan oleh
orang Farisi bukanlah arti
terang itu, melainkan diri
Yesus. Bagaimana Tuhan
Yesus menanggapi
keberatan orang-orang
Farisi? Dalam Yohanes 7:29,
Tuhan Yesus telah
menyatakan kehadiran Bapa
dalam diri-Nya. Kemudian
dalam bagian ini Tuhan
Yesus menjelaskan
kesatuan-Nya dan juga
keterpisahan-Nya dengan
Bapa. Sulit sekali bagi kita
untuk memahami
bagaimana kesatuan dan
keterpisahan serentak
terjadi. Ia dan Bapa adalah
satu, namun Ia bukanlah
Bapa itu. Begitulah
kesaksian Yesus tentang
status diri-Nya.
Kita mulai dengan gagasan
keterpisahan. Yesus
mengatakan bahwa Ia
diutus oleh Bapa.
Pengutusan oleh Bapa
ditegaskan berulang kali
(ayat 7:16, 18, 28, 33; 8:16,
18, 26, 29). Hubungan
Yesus yang unik dengan
Bapa terungkap melalui
tema pengutusan.
Keterutusan Yesus berbeda
dari yang diemban para
nabi Perjanjian Lama. Ada
kesatuan sempurna dalam
kehendak dan tindakan
Bapa dan Yesus yang tidak
terdapat dalam para utusan
Allah yang lain.
Kesatuan Tuhan Yesus
dengan Bapa juga
dijelaskan dalam hal
penghakiman. Ia dan Bapa
bersama-sama
menghakimi (ayat 16).
Orang Farisi menghakimi
menurut ukuran manusia
(ayat 15), namun tidak
demikian dengan Yesus.
Kesatuan-Nya dengan Bapa
menjadi dasar bahwa
penghakiman-Nya tidak
menurut ukuran manusia.
Juga Tuhan Yesus
menjelaskan bahwa Bapa
pun bersaksi tentang-Nya
(ayat 18). Jika orang Farisi
mengenal Yesus, maka
mereka akan melihat
kesaksian Bapa. Semua
penjelasan ini berpuncak
pada pernyataan yang
tertuang dalam ayat 19.
Dalam ayat ini Tuhan Yesus
menyatakan bahwa orang
yang melihat dan
mengenal-Nya berarti juga
melihat dan mengenal
Allah. Ia dan Bapa adalah
satu.
Renungkan: Melihat dan
mengenal Yesus berarti
melihat dan mengenal
Allah.
Sumber: http://sabda.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar