Rabu, 29 September 2010

KLONING EMBRIO MANUSIA (cherubims.online)

Kemampuan
teknologi biologi
(biotech) manusia
telah mencapai
tingkat yang
mengejutkan
siapapun. Kondisi
zaman Nuh yang
dinubuatkan dalam
Lukas 17 telah
digenapi dalam
spesifikasinya:
"adanya ciptaan
yang lain". Rekayasa
genetika manusia
telah menghadirkan
kehidupan (manusia)
yang bukan ciptaan
Tuhan di bumi.
JUMAT, 25 JANUARI
2008 | 16:46 WIB
WASHINGTON, KAMIS -
Tinggal satu tahap
lagi, para ilmuwan
mungkin sudah
dapat menciptakan
makhluk hidup
buatan di
laboratorium. Bukan
hanya melalui
kloning atau bayi
tabung, melainkan
dengan menyusun
rangkaian gen-gen
sebanyak-
banyaknya sesuai
yang dibutuhkan
suatu organisme
untuk hidup.
Makhluk hidup
pertama yang paling
mudah ditiru adalah
bakteri Mycoplasma
genitalium, yang
dikenal sebagai
makhluk hidup paling
sederhana dengan
rangkaian gen hanya
485 jenis dan bersel
satu. Virus lebih
sederhana namun
tidak pantas disebut
makhluk hidup
seutuhnya karena
tidak dapat
berkembang biak
sendiri dan
membutuhkan
materi-materi hidup
dari sel lainnya.
M. genitalium
memiliki struktur sel
yang sederhana
karena seluruh DNA-
nya membawa satu
jenis kromosom saja.
Kromosom
merupakan struktur
pembawa seluruh
informasi genetik
yang disebut genom.
Untuk menghidupkan
sel masih dibutuhkan
jenis materi genetik
lainnya yang disebut
RNA (ribonucleic acid)
yang funsinya
menerjemahkan
kode-kode genetik
ini. Sebagaimana
dilaporkan jurnal
Science edisi terbaru,
susunan seluruh gen
bakteri tersebut
telah berhasil ditiru
dan para peneliti dari
J Craig Venter
Institut di Maryland,
AS. Mereka
memanfaatkan
bakteri Escherischia
coli dan sel-sel ragi
untuk membuat
setiap bagian DNA
dan menyusunnya
menjadi kromosom
buatan seperti yang
dimiliki bakteri M.
genitalium.
"Kami yakin ini yang
langkah signifikan
kedua dari tiga tahap
proses dalam upaya
kami membuat
organisme sintestis
pertama," ujar Craig
Venter, pendiri
lembaga tersebut
seperti dilansir
Reuters, Kamis
(25/1). Pada tahap
berikutnya, para
ilmuwan akan
menanamkan
kromosom buatan ini
ke dalam sebuah sel
dan mengamati
apakah kromosom-
kromosomnya yang
menyimpan
informasi cetak biru
kehidupan dapat
menghidupkan sel
tersebut.
Venter mengatakan,
penelitian ini aman
karena kromosom
tersebut tidak aktif
sehingga tidak
mungkin
menghidupkan sel
tanpa sengaja di luar
laboratorium. Selain
itu, penelitian ini
telah dinilai bebas
dari pelanggaran
etika sesuai hasil
review panel dari
Universitas
Pennsylvania.
(REUTERS/WAH)
Jumat, 18 januari
2008 | 11:03 WIB
NEW YORK, JUMAT -
Tim ilmuwan dari AS
mengklaim telah
berhasil
memanfaatkan
teknik kloning untuk
membuat lima
embrio manusia. Dari
kelima embrio, tiga
di antaranya
dipastikan kloning
dari dua orang pria.
Terobosan ini
berhasil dilakukan
Stemagen Corp di La
Jolla, California
menggunakan teknik
yang disebut SCNT
(somatic cell nuclear
transfer). Inti sel
telur diambil
kemudian diisi inti sel
somatik, dalam hal
ini digunakan sel
kulit. Teknik seperti
ini dipakai Ian Wilmut
dan kawan-kawan
untuk membuat
Dolly, domba kloning
pertama.
Sel telur yang telah
diisi inti sel somatik
tersebut
dibudidayakan dalam
lingkungan bernutrisi
sampai tumbuh
menjadi embrio.
Setelah lima hari,
terbentuk embrio
yang tersusun dari
kumpulan sekitar
150 sel.
Embrio-embrio
tersebut tidak
dimaksudkan untuk
dikembangkan
menjadi janin,
melainkan sebagai
sumber sel induk
embrionik. Jenis sel
induk yang
terbentuk pada
embrio tua yang
akan berkembang
menjadi janin ini
sangat berguna
karena dapat
tumbuh menjadi
tulang, daging, kulit,
dan jaringan tubuh
lainnya.
Pada penelitian kali
ini, para peneliti
Stemagen belum
mengekstrak sel
induk embrionik dari
embrio hasil kloning.
Namun, mereka
sudah berhasil
membuktikan bahwa
embrio tersebut
merupakan hasil
kloning karena
memiliki DNA yang
sama dengan pria
yang menjadi
donornya. Jika
terobosan ini
terbukti benar,
mereka akan
tercatat sebagai
peneliti pertama
yang berhasil
mengkloning embrio
manusia sebagai
sumber sel induk
embrionik.
"Kami berharap ini
akan menjadi titik
balik bagi banyak
penelitian-penelitian
berikutnya," ujar
Andrew French,
ketua tim peneliti
yang melaprokan
keberhasilannya
dalam jurnal Stem
Cells. Kini mereka
sedang fokus untuk
mengekstrak sel-sel
induk embrionik dari
embrio hasil kloning.
Keberhasilan
membuat embrio
manusia hasil kloning
buknalah yang
pertama kali
dilaporkan. Para
peneliti Inggris sudah
dapat melakukannay
pada tahun 2005
bahkan sampai
embrio cukup
matang untuk
menghasilkan sel-sel
induk embrionik.
Namun, sampai
sekarang belum ada
satupun peneliti
yang dilaporkan
berhasil
mengekstrak sel
induk embrionik
manusia.
Ilmuwan Korea
Hwang Woo-suk
pernah mengklaim
sebagai peneliti
pertama yang
mengekstrak sel
induk embrionik
manusia. Namun,
keberhasilan
tersebut dianggap
bohong belaka
setelah ditemukan
pemalsuan data-
data hasil analisis
pada makalah
ilmiahnya.
Sel-sel induk
embrionik hasil
kloning dapat
digunakan untuk
mempelajari
penyakit, respon
obat, bahkan
membuat organ
transplantasi yang
sesuai kebutuhan
pasien. Namun,
penelitian tersebut
juga mengundang
kritik menyangkut
etika.
"(Kloning)
menghasilkan
manusia di
laboratorium untuk
dirusak semata-
mata karena dugaan
bahwa hal tersebut
akan bermanfaat
bagia manusia
lainnya," ujar Richard
Doerflinger. Kloning
embrio manusia juga
dikhawatirkan
mengganggu
kesehatan apalagi
jika semakin banyak
wanita yang dimintai
menjadi donor sel
telur.(AP/REUTERS)
Tiruan bakteri
Mycoplasma
genitalium, makhluk
hidup paling
sederhana yang
berhasil ditiru para
peneliti di J. Craig
Venter Institute.
Tiruan bakteri
Mycoplasma
genitalium, makhluk
hidup paling
sederhana yang
berhasil ditiru para
peneliti di J. Craig
Venter Institute.
Kehadiran zaman
Nuh telah dinyatakan
kembali di ujung
akhir zaman ini.
Yeshua Hamasiah
menyatakan saat
kedatangan-Nya
bumi akan terkondisi
seperti zaman Nuh
dan zaman Lot
(Lukas 17:26-30).
Keberadaan
"Rephaim" sebagai
"ciptaan yang lain"
dalam kitab Kejadian
6 berulang kembali di
zaman ini. Rekayasa
genetika telah
menghadirkan
manusia-manusia
yang bukan ciptaan
Tuhan. Hak Tuhan
untuk menciptakan
kehidupan telah
mulai diambil alih
oleh manusia melalui
Biotech-nya.
Penghakiman Elohim
sudah dekat …!
-Ujung akhir zaman
ini sedang menuju
kepada
penggenapan dari
kesempurnaan
kondisi zaman Nuh
dan zaman Lot
dalam era Babel,
waktunya semakin
mendekat, inilah
kesempatan terakhir
setiap manusia,
untuk memilih
keselamatan
Hamasiah atau
kebinasaan, untuk
mencapai Panggilan
Tertinggi atau cukup
menjadi orang
Kristen biasa-biasa
saja, untuk
mengambil bagian
pekerjaan Kerajaan-
Nya atau kehilangan
kesempatan
selamanya.
-Kehadiran The
Covenant Holders
yang berfungsi akan
menjadi penjamin
bagi terpeliharanya
kondisi gereja (yang
respons) untuk tidak
terpengaruh atau
masuk dalam jerat-
jerat Iblis melalui
kehadiran Zaman
Nuh ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar