Rabu, 29 September 2010

TEMBOK RATAPAN the wailling wall

"Lihat, Aku telah
melukiskan engkau
di telapak tangan-Ku;
tembok-tembokmu
tetap di ruang mata-
Ku" (Yesaya 49:16).
Tembok Barat yang
berada di wilayah
kota tua Yerusalem
merupakan bagian
dari dinding tembok
di wilayah Bukit Bait
Suci (Temple Mount)
yang masih tersisa
sejak dirobohkannya
Bait Suci Yahudi
Kedua pada tahun 70
masehi. Tembok
Barat ini kemudian
menjadi tempat
yang paling sakral
bagi bangsa Yahudi
baik secara tradisi
maupun religi.
Kesadaran nasional
bangsa ini tentang
Tembok Barat
didasarkan atas
dekatnya lokasi ini
dengan Ruang Maha
Kudus Bait Suci di
Temple Mount,
tempat dimana
dianggap ada
"kehadiran Yahweh"
yang tidak pernah
pergi dari situ. Dalam
perjalanan
sejarahnya
kemudian, Tembok
Barat menjadi satu-
satunya tempat bagi
bangsa Yahudi untuk
meratapi
pembinasaan dan
pengasingan Israel
dan penghancuran
Bait Suci mereka.
Selain itu tempat ini
juga menjadi tempat
komuni bagi bangsa
ini untuk
menyatakan
"kesatuan nasional"
di abad ini dengan
menyatukan visi
sejarah dan
kemuliaan Israel di
masa depan dengan
terus "meratap"
kepada Yahweh
dalam suatu wujud
pertobatan nasional
dengan berharap
Bait Suci Ketiga
Yahudi akan segera
dibangun kembali di
tempatnya semula.
Itu sebabnya
Tembok Barat
kemudian dikenal
juga sebagai
"Tembok Ratapan".
Bagaimanakah nilai-
nilai religius ini
diterjemahkan
sebagai suatu
pemahaman spiritual
atas gereja Tuhan?
Bagaimanakah umat
Perjanjian Baru
seharusnya belajar
dari bayangan/
gambaran yang
dinyatakan dalam
ritual kehidupan dan
tradisi umat
Perjanjian Lama?
Jelas, pemakaian
kitab Perjanjian
(Lama) yang sama
atas gereja Tuhan
bukan untuk data
sejarah, bukan?
Tetapi untuk
mengerti prinsip-
prinsip ibadah dan
makna Elohim-nya.
Berikut ini kita akan
memperhatikan
gambaran
perjuangan bangsa
Yahudi dalam
menggenapi cita-cita
religius mereka
untuk menghadirkan
kembali "The Center
of Jewish Lives"
melalui suatu
"symbol penyatuan",
Tembok Ratapan.
THE WALL
Awalnya, sebagian
besar Tembok Barat
dari The Temple
Mount, sepanjang
485 meter,
tersembunyi oleh
bangunan-bangunan
yang berdiri
disekelilingnya.
Sampai bulan Juni
1967 bagian dinding
yang dapat diakses
tidak lebih dari 28
meter saja. Di
depannya ada suatu
lorong dengan jalan
berbatu selebar 3,5
meter yang
berbatasan dengan
daerah hunian
kumuh. Tembok
yang berada diatas
tanah terdiri dari 24
baris batu yang
berbeda dan dari
zaman yang berbeda
pula. Tinggi totalnya
mencapai 18 meter
(6 meter diatas
ketinggian Temple
Mount). Di tahun
1967 diadakan
penggalian yang
menemukan adanya
19 baris batu lagi
terkubur di dalam
tanah, barisan batu
yang paling bawah.
disatukan/bersatu
dengan batu karang
alam Lembah
Tyropoeon. Tahun
1968 tanah di depan
tembok tersebut
digali dan ditemukan
dua baris batu dari
periode Bait Suci
Kedua zaman
Herodian yang
terkubur.
Tampak bahwa
keseluruhan Tembok
Barat ini berdiri
diatas 7 lapisan batu
yang sangat besar
yang menjadi
fondasinya, terdiri
dari 21 barisan batu
di dalam tanah dan
24 barisan batu
diatas tanah
(catatan: angka 7, 21
(3), dan 24 (6)
memiliki nilai religius
tersendiri secara
tradisi Yahudi).
Bagian tembok yang
diatas terdiri dari
empat barisan yang
lebih kecil yang
berasal dari periode
zaman Romawi dan
Byzantium. Bagian-
bagian tertentu di
bagian atas
merupakan
konstruksi
tambahan/perbaikan
dari zaman
pendudukan Islam
sampai abad 13. Para
peziarah Yahudi yang
datang dari seluruh
dunia selama
berabad-abad selalu
berusaha untuk
mengambil batu-
batuan Tembok
barat ini karena
mereka sangat
percaya itu adalah
bagian dari Bait Suci
Pertama dan Kedua.
Batu-batu disitu
rata-rata
mempunyai lebar 1
meter dan panjang 3
meter, tetapi
beberapa batu
mencapai panjang 12
meter dengan berat
bisa mencapai 100
ton. Kemungkinan
mereka juga
mengadakan
penggalian di Goa
Zedkiah (dekat
Damascus Gate).
Untuk mengimbangi
tekanan alami dari
belakang Tembok
Barat, area Temple
Mount, setiap
barisan batu dibuat
mundur sepanjang
beberapa
centimeter, dengan
demikian tembok
tersebut mengalami
sedikit kemiringan
ke arah timur. Faktor
ini, juga beratnya
batu-batuan, dan
cara pemotongannya
yang akurat dalam
perhitungan,
menjadikan Tembok
Barat memiliki
kestabilan yang
"tidak biasa" dalam
hitungan matematik.
Terowongan bawah
tanah di mulai dari
bagian barat-laut
plaza doa sampai
dengan bagian dekat
Tembok Barat yang
tersembunyi oleh
bangunan-bangunan.
Melewati suatu
siperstem aliran air
yang melengkung
sampai ke kolam air.
Sepanjang 350
meter dari dari
dinding telah dibuka
sampai ketepi utara
dimana terletak
sudut utara-barat
Temple Mount. Di
terowongan yang
paling besar
ditemukan bagian
batu Tembok Barat
berukuran raksasa
sepanjang 60 meter
dengan lebar 3
meter dan tinggi 4
meter, dengan
perkiraan berat
sekitar 570 ton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar