Selasa, 29 Juni 2010

Siapakah Sesamaku?

"Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada
kedua hukum ini. " (Marku 12:31)
Sebuah kebenaran
menyentakkan saya pada suatu hari, ketika Tuhan bertanya, "Siapakah
sesamamu?" segera saya
menjawab "Manusia". "Itu
benar, tapi siapakah
sesamamu, manusia? Sudahkah engkau
memperlakukan sesamamu
manusia, sebagaimana
layaknya manusia ?" tanya
Tuhan.
Saya terdiam. Tuhan
memperlihatkan pada saya, sebuah flash back di masa
lalu, mengenai perlakukan
saya terhadap sesama. Slide
yang pertama adalah sebuah
gambaran di mana saya
sedang memandang orang dengan pandangan sinis dan menilai rendah seseorang
hanya karena orang itu tidak
mampu mengerti apa yang saya inginkan dan berbeda suku.
Slide ke-2 adalah ketika saya dengan sengaja
memperalat tenaga orang lain
dengan alasan pelayanan
padahal untuk kepentingan
diri sendiri. Slide yang ke-3
adalah ketika saya dengan
sadar membicarakan
kelemahan orang lain dan dengan sengaja
mempermalukannya di depan
publik. Di tengah-tengah slide yang Tuhan tampilkan, Tuhan
berkata dengan lembut, "Menurutmu, apakah ini yang
dinamakan mengasihi
sesama ?" Saya tertunduk
seraya berkata dalam hati,
" Tidak, Tuhan."
Tuhan membawa saya pada sebuah kebenaran
" Sesamamu manusia adalah
orang-orang yang ada di
sekitar dirimu, orang-orang
yang berbeda pendapat denganmu, orang-orang
yang tidak kamu sukai. karena mereka telah
menyakiti hatimu, orang-
orang yang telah
mempermalukan dan menjatuhkan harga dirimu,
termasuk orang-orang yang
membenci dirimu karena engkau menjadi pengikut-Ku. "
Saudaraku, bagaimana
dengan Anda? Masihkah Anda
merasa bahwa diri Anda lebih
berharga dan lebih hebat dari orang lain karena Anda memiliki kemampuan melebihi kebanyakan orang? Masihkah Anda memandang
orang-orang yang berbeda
dengan Anda seperti sebuah
penyakit menular yang harus
dihindari dan dibuang jauh-jauh?
Masihkah ada belas kasihan
di dalam hatimu bagi jiwa-jiwa yang terhilang dan belum
mengenal kasih Bapa? Atau
jangan-jangan kita bahkan sudah lupa bagaimana
mengasihi karena waktu kita tersita habis oleh pekerjaan dan masalah?
Saudaraku ketahuilah, Tidak
ada seorang pun yang hebat di muka bumi ini, tidak ada
seorangpun yang lebih ahli di muka bumi ini. Semua sama di mata Allah, yang
mengaruniakan keahlian kepadamu dengan maksud,
untuk engkau
mengajarkannya kepada orang-orang yang tidak
memiliki pengertian dan
membuat mereka menjadi maju dan keluar dari
kebodohannya. Allah adalah Allah yang kreatif, tidak ada satupun manusia yang diciptakan
sama. Setiap orang berbeda
dan unik dan Alalh menyukai
perbedaan itu. Allah tidak memandang perbedaan
sebagai sebuah jurang, tapi Allah memandang perbedaan
sebagai suatu simfoni yang
manis bagi alam semesta.
Darah Yesus adalah darah yang dipenuhi oleh belas kasihan akan jiwa-jiwa dan
Yesus memberikan darah itu
secara cuma-cuma kepada
semua orang. Darah Yesus itu sekarang telah ada di dalammu dan darah Yesus
yang memampukan anda untuk mengasihi jiwa-jiwa tanpa batas.
Ketika kita sudah mulai kehilangan belas kasihan
akan jiwa-jiwa, itu artinya
sumber mata air hidup anda sudah kering, terkuras habis oleh kesenangan pribadi dan
pergumulan hidup yang tak
habis-habisnya. Jalan satu-satunya hanya satu yaitu datang, berdiam diri di hadapan Allah dan minta Roh Kudus untuk memenuhkan
kembali hidup anda dengan
kasih-Nya. Setelah itu,
tebarkanlah belas kasihan
yang telah engkau miliki itu,
kepada orang-orang di sekelilingmu terlepas dari
apakah dia layak untuk menerimanya atau tidak.
Berilah dengan tulus dan tanpa pamrih.
Sesamaku, adalah orang-
orang yang bersamanya kita
tidak merasa nyaman tapi kita memilih untuk
menciptakan suasana nyaman. Adalah orang-orang yang telah menyakiti hati kita dan kita memilih untuk
melepaskan pengampunan
kepadanya. Adalah orang-
orang yang menderita dan
kita memilih untuk merangkul
dan membantu mereka untuk
pulih. Adalah orang-orang
yang belum mengenal Allah
dan kita memilih untuk memberitakan kabar
keselamatan itu kepadanya.
Kasih yang sejati, adalah kasih yang memberi dan tidak
menuntut.
Adalah kasih yang "MESKIPUN" dan bukan
"WALAUPUN".
Adalah kasih yang tidak
menunggu waktu tapi mencari waktu.
Adalah kasih yang selalu
tersedia 24 jam di toko swalayan hatimu. (Liesye
Herlyna)
Sumber : http://terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=705%3Asiapakah-sesamaku&catid=51%3Arenungan&Itemid=78 Tuhan Yesus memberkati.

Blessing Family Centre Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar